Merasa beruntung, saat bertemu sejenis tokoh yang sering disebut-sebut dalam percakapan sehari-hari. Dialah domba, yang mampu menggoyahkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat yang mapan.
Domba dalam kenyataannya sering dimaknai dalam berbagai aspek, semisal adu domba, serigala berbulu domba dan lain-lain.
Adu domba, atau mengadu domba, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya menjadikan berselisih (bertikai) di antara pihak yang sepaham; menarungkan (mempertarungkan, memperlagakan) kita sama kita.
Sedangkan Bagai Serigala Berbulu Domba merupakan peribahasa yang artinya seseorang yang dari luar terlihat baik dan lembut, padahal sangat kejam dan culas.
Apapun peran domba, tampilan dalam celoteh kisah ini tak ada hubungan pasti dengan domba-domba yang ditemui pagi hari, Minggu (20/11/16) di daerah Cimahi – Bandung.
Domba-domba jenis khusus ini, domba garut, berpenampilan gagah dan kekar dengan tanduk menjulang penuh wibawa, siap beraksi dalam Seni Ketangkasan Domba Garut.
Untunglah, Si Domba Garut tak pandai menuntut, akibat namanya sering disalahgunakan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Carut marutnya masalah domba, perlu dinetralisir, menyaksikan domba dari sudut lain, sebagai penghibur hati yang lelah, tradisi Seni Ketangkasan Domba Garut di Tatar Pasundan.
Penulis : Johanes Krisnomo  /Cimahi, 20 Nop 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H