Â
Memori mampu terunggah, bila kuat menyimpan peristiwa berkesan dan berkelas dalam kurun waktu berlalu. Sebentuk nyata aktual, patung seorang tokoh, mengingatkan sosok penting di era lalu. Bongkahan akar bambu, tak dapat dipungkiri, detail raut wajahnya menyiratkan kebenaran sebagai mantan presiden.
Penyebab utama, peran kehadiran saat menjabat, begitu kuat tertanam, meski terkadang kontra, terlepas dari kekurangan dan kelebihannya dalam membangun.
Menjadi bahagia, selagi muda, selagi masih ada waktu, menyibak kebaikan bagi generasi penerus, agar kelak diingat sebagai pembawa kebaikan dan kemanfaatan.
Berlomba-lomba sesegera mungkin, menoreh prestasi dan menjadi bijak, apalagi waktu tersisa bukan milik kita semata.
Warisan tak ternilai, menjadi panutan kelak, bahagia bermanfaat bagi sesama, dan diingat melalui visualisasi. Tak perlu harus patung perunggu, namun akar bambu pun jadi, bahkan bila cuma diingat nama, asalkan penuh sikap dan nilai-nilai kebaikan. /(stalgijk)
Bandung, 04 Maret 2016                                                  /Ketr : Ilustrasi Foto Dok Milik Pribadi     Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H