Raihan Juara bisa kita dapatkan di berbagai jenis kompetisi atau lomba-lomba. Sebagai misal, lomba Nasi Goreng. Kriteria pemenang, selain rasa, tata-letak dan cara saji, juga kerjasama tim.
Cita-rasa konsumen di kancah komersial, mulai bergeser. Tampilan pangan terhidang dan cara penyuguhan pun menjadi unggulan.
Konsumen yang sudah bosan dengan kemewahan alas piring bahan kaca gelas, mulai beralih ke alas anyaman bambu dan daun pisang. Kembali ke alam, lebih nikmat kata mereka yang bercita-rasa tinggi.
Di beberapa toko/kedai makanan pun bahkan menjual proses, unjuk cara pengolahan/memasak pangan, lengkap dengan karyawan berseragam, di sebuah ruangan yang  bersih, tertata rapi dan transparan.
Semangat raih Sang Juara, meluluhlantahkan ego, kerjasama pun diperlukan.
Lomba Nasi Goreng, yang diikuti puluhan tim kecil, yang masing-masing beranggotakan dua peserta, beberapa waktu lalu, di Cimahi, (26/7/15), menyiratkan beberapa kriteria ketat yang diperlukan.
Kombinasi pengalaman anggota tim dalam meramu Nasi Goreng memenuhi persyaratan. Memenangkan lomba Nasi Goreng, perlu kreatifitas super, dimulai dari cara pembuatannya yang bersih, rapi dan sistematis, tata letak dan cara saji. Semua serba transparan, punya nilai tambah, terlihat jelas saat memasaknya.
Semangat kerjasama sehati, berbuah capaian sensasi Nasi Goreng yang hebat.
Saatnya bangkit! Memenangkan kompetisi. Namun, hanya orang-orang bermental Juara yang mampu memenangkan kompetisi, di era serba kritis tanpa apatis, dan penuh dengan kekinian!
Cimahi, 13 Jan 2016
Foto : Dok Pribadi, Lomba Nasi Goreng, Pesta Nama 107 Tahun Paroki St Ignatius Cimahi, 26 Juli 2015