Mengenalkan budaya tertib lingkungan tak ada mati-matinya. Revitalisasi tepian Sungai Cikapundung contohnya, merupakan cara baru memuliakan sungai, seperti apa kata Ridwan Kamil, Walikota Bandung, saat mengenalkan Teras Cikapundung pada malam pergantian Tahun Baru 2016.
Pengunjung, warga Kota Bandung maupun luar kota, dididik dengan cara memberikan kenyamanan, ketertiban dan kebebasan menikmati hadirnya sebuah suasana, di tepi Sungai Cikapundung nan asri.
Teras Cikapundung berlokasi di Jalan Siliwangi di kawasan lembah Babakan Siliwangi, merupakan proyek nasional yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan akan diresmikan oleh kementerian terkait, beberapa waktu mendatang, sambil menunggu penyelesaian beberapa fasilitas yang belum tuntas.
Memanjakan pengunjung dengan kelengkapan fasilitas, seperti perahu karet yang siap menyusuri sungai dalam jarak jangkau, air mancur yang menari sesuai irama, kolam-kolam penyejuk mata dan hati, juga gazebo di beberapa area.
Selain itu, disain taman yang menawan, hiasan batu-batu alam dan bola-bola batu, serta fasilitas tempat duduk dari kayu pohon yang masih utuh, dan jembatan merah antik, melengkapi hebatnya kehadiran Teras Cikapundung di Kota Bandung.
Nampaknya, Teras Cikapundung mampu memberikan pembelajaran tentang bagaimana keindahan dan ketertiban diciptakan, bahkan yang semula kumuh, dan menanamkan dalam-dalam di sanubari, secara perlahan namun pasti.
Ribuan pengunjung telah hadir, meski belum tuntas resmi, artinya pembelajaran sukses tertanam, dan harapannya, mereka akan menjadi duta kebersihan dan ketertiban, dan mampu mengembangkan lingkungan di daerahnya masing-masing.
Teras Cikapundung, menutup rangkaian kehadiran banyak taman di Kota Bandung, di penghujung tahun 2015, membuka pemahaman masyarakat tentang pola pandang berpikir baru. (/stalgijk)
Â
Bandung, 03 Jan 2016
Catatan : Foto-foto dok milik pribadi, saat berkunjung, 02 Jan 2016.