Jenuh dan kesal hati, biasa terjadi saat kemacetan berlalu-lintas di jalan raya. Kiri-kanan tanpa ekspresi, polos tak bernuansa, akibatnya semakin menyuramkan hati tanpa daya tarik.
Sepanjang Jalan Tamansari - Bandung, Minggu (30/08/15), tak seperti dimaksud, rindangnya pepohonan nyaris tak bertepi, segar ber-oksigen membelah keceriaan perjalanan, meski kemacetan menghadang.
Bonus berjenjang di satu sisi, berbaris jajar-berjajar di sepanjang jalan, melambai ramah menyeruak penuh makna dalam rupa mural. Adalah hasil karya seniman berdedikasi, mural ditampilkan dalam lukisan pada dinding pembatas atau pagar di depan bangunan dengan warna-warni tegas dan berani.
Tak selalu harus menunggu macet, saat lengang pun mural tak layak diabaikan, tak berubah dan tetap menantikan senyum tulus pengguna kendaraan. Hal sama berlaku bagi para pejalan kaki, leluasa tanpa diskriminasi, menikmati keindahan mural dan makna yang terkandung.
Hebatnya mural jelas, menangkal hati kesal, merubahnya jadi ceria di sepanjang perjalanan!
Â
Bandung, 30 Agst 2015 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Foto : Dok milik pribadi sbg pelengkap makna
Johanes Krisnomo
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H