Mohon tunggu...
Stefanus Sarian
Stefanus Sarian Mohon Tunggu... karyawan swasta -

sekedar lewat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok: Produk dalam Negeri vs Import PNS, Apa Etis?

2 Januari 2014   15:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:14 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara semua berbicara mengutamakan produk dalam negri dan mengembangkan SDM sendiri, wagub yang kontroversial ini mengeluarkan kebijakan untuk merekrut tenaga kerja PNS dari luar Jakarta. Tidak hanya masyarakat kita yang terbiasa menggunakan barang 'import-branded', semua negara yang maju sudah lebih mengutamakan produk dalam negrinya sendiri;  Ahok, yang sedang naik daun ini malah mengeluarkan isu impor PNS dari luar Jakarta sementara yang lain mengutamakan putra daerah?

Bercermin pada keberhasilan negara lain, Korea Selatan misalnya, yang belakangan ini baru lepas landas menjadi negara maju, bila kita cermati betapa kuatnya dukungan dan kebanggaan mereka akan produk dalam negrinya sendiri. Produk Samsung contohnya, yang merupakan produk elektronik yang sebelumnya hanya produk kelas dua, layaknya produk-produk Cina yang lagi banyak beredar di pasaran, berhasil melejit pada jajaran elite.  Bagi yang menyukai sinetron-sinetron korsel - yang juga berhasil merambah pasaran dunia juga - terlihat sangat mendukung produknya sendiri, bahkan agak berlebihan terkadang sampai mobil merk dari negara lainpun ditempel logonya.  Keberhasilan mereka tidak hanya karena dukungan dari masyarakatnya, tapi disertai peningkatan mutu dan paralel dengan etos kerja yang profesional dari SDM nya.

Bagaimana dengan negri kita ini? Produk dalam negri memang belum begitu kuat dalam masyarakat, akan tetapi dukungan pada SDM pejabat-pejabat negara masih sangat kuat. Selain BUMN-BUMN yang utama, hampir tidak ada SDM asing yang direkrut. Mungkin ada PNS-PNS yang direkrut dari daerah lain yang lebih mengkaryakan putra daerah sendiri, tapi belum ada yang secara terbuka menyatakan hal demikian.

Stigma Pejabat Negara dan PNS.

Bukan rahasia lagi bagi masyarakat, yang pernah atau yang sering berhubungan dengan pelayanan publik negri ini, begitu rendahnya kemampuan kerja PNS-PNS kita, yang sangat menyebalkan terutama bagi masyarakat yang mau jujur mengikuti aturan.  Antri berjam-jam dan belum tentu selesai urusannya. Dukungan yang kuat dari negara pada putra-putra daerahnya tidak menjadikan SDM-nya bermutu, malah semakin malas, dan korupsi terjadi di setiap lapisan.  Apakah bila dukungan masyarakat yang diharap-harapkan pada produk dalam negri akan menjadikan mutunya semakian baik, atau sebaliknya seperti terjadi pada PNS-PNS ini?

Akankah gebrakan Ahok ini menimbulkan persaingan antar pemda-pemda, atau menjadi cambuk buat para calon PNS untuk menjadi lebih profesional? Untuk yang berpikiran picik, apalagi yang hanya sentimen terhadap Ahok, ini hanya akan menjadi isu-isu yang jelek.

Bagi bangsa ini untuk bisa maju, tergantung seberapa kuat tekad diri sendiri untuk selalu belajar menjadi lebih baik dalam setiap kondisi.  Apakah kebijakan demikian membawa kebaikan atau tidak, tergantung pada bagaimana masyarakat menyikapinya, terutama para calon PNS pemprov DKI.

Selamat berjuang!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun