Mohon tunggu...
Viona Susie
Viona Susie Mohon Tunggu... -

Keikhlasan kunci utama menuju kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indonesia Memiliki Bahasa Daerah

19 Mei 2011   10:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:28 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggal di negeri orang dengan perbedaan budaya sungguh bukan sesuatu yang mudah, tetapi pada saat inilah saya bisa merasakan sesungguhnya betapa bangganya menjadi orang Indonesia. Hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan sebelumnya sewaktu tinggal di Indonesia. Hampir 2 bulan di Jepang ini, perhatian saya terpusat pada bahasa. Maklumlah, saya tidak mempersiapkan diri dengan bekal bahasa Jepang yang memadai. Sebagaimana diketahui orang Jepang sangat sulit menguasai bahasa asing, mereka sangat alergi dengan bahasa Inggris. Sepertinya mereka sengaja menghindar dari orang asing karena takut diajak berbahasa Inggris. Alhasil, saya sama sekali tidak punya teman orang Jepang asli di sini. Sehingga saya pun disuruh sensei (panggilan kepada professor di Jepang) mempresentasikan siapa diri saya supaya orang di sekitar saya lebih mengenal saya. Jadilah saya mempresentasikan siapa diri saya, tidak penting siapa diri saya. Saya lebih bersemangat bercerita tentang Indonesia. Diawali dengan peta Indonesia, saya pun menunjukkan di mana letak pulau Jawa, Bali, Sumatra dll. Bagian yang paling menarik, Indonesia mempunyai bahasa daerah yang sangat banyak, saya sangat bersemangat menceritakan hal ini. "Kami memilki bahasa daerah masing-masing, tapi kami sangat beruntung memiliki Bahasa Indonesia". Begitulah saya mulai bercerita, karena ada beberapa orang di sebelah saya orang Indonesia yang kebetulan berasal dari daerah yang berbeda. "Oh ya?" Ada satu orang di antara orang yang terlihat heran. "Apakah bahasa tersebut sangat berbeda?" "Ya, bahasa-bahasa tersebut sangat berbeda, kami tidak mungkin bisa berkomunikasi jika masing-masing menggunakan  bahasa daerah sendiri-sendiri." Saya pun menjawab. "Kami memiliki bahasa daerah yang sangat banyak, ratusan bahasa". Mereka pun terkagum-kagum. "Semua bahasa adalah bahasa etnik yang khas dan original. Kami pun sudah terbiasa mendengar bahasa asing (maksudnya bahasa daerah lain)." "Tetapi, di tempat dan situasi formal kami biasa menggunakan Bahasa Indonesia, bahasa nasional kami". Saya pun menambahkan. Kisah inilah yang selalu saya ceritakan pada orang Jepang yang saya coba kenal. Saya ingin menekankan betapa bangganya saya menjadi orang Indonesia. "Kami bisa memahami bahasa yang lain dengan mudah, karena kami sudah terbiasa berbicara dengan lebih dari satu bahasa". Saya pun selalu sedih jika ada orang Indonesia yang malu menggunakan bahasa daerahnya sendiri. Terbukti, banyak bahasa-bahasa daerah yang konon katanya hampir punah dan tidak digunakan lagi. Bahasa daerah bukan hanya sekedar alat komunikasi, tetapi juga terkandung budaya. Misalnya selain bahasa secara lisan, ada beberapa bahasa yang juga memiliki tulisan dan budaya-budaya lain yang berhubungan dengan bahasa. Bahasa daerah adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Tidak semua negara memiliki kekayaan bahasa dan budaya seperti Indonesia. Mari kita melestarikan budaya daerah kita masing-masing! Foto: Google

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun