Mohon tunggu...
Berita Merasi
Berita Merasi Mohon Tunggu... Jurnalis - Ceo

We dumir so ich dir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Soal Waktu

17 November 2017   15:25 Diperbarui: 17 November 2017   15:34 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Untuk Bpk/Ibu yg sering jengkel dg Putra/i nya).

HANYA soal waktu...

Saat rumahmu akan sebersih dan serapih rumah2 dalam majalah2 yang sering kau irikan itu.. Maka... nikmatilah setiap detik letihmu yang harus berpuluh kali membereskan kekacauan yang mereka buat

Hanya soal waktu...

Saat mereka tak mau lagi kau gandeng, peluk atau sekedar kau cium rambutnya. Maka... berbahagialah ketika mereka selalu membuntutimu kemanapun kakimu melangkah, meski kadang hal itu mengesalkanmu,

bagi mereka tak ada selainmu.

Hanya soal waktu...

Saat kau tak lagi jadi si serba tahu dan tempat mengadu.. Maka... bersabarlah dengan rentetan pertanyaan juga celoteh riang dari mulut mungil mereka yang kadang membuat dahimu mengernyit atau keasyikanmu terhenti

Hanya soal waktu...

Saat mereka mulai _meminta kamarnya masing2_ dan melarangmu mengutak atik segala rupa apa yang di dalamnya. Maka... tahan emosimu dari rengekan manja mereka saat minta kelon atau dongeng sebelum tidur ketika mata 5 wattmu juga meminta haknya

Hanya soal waktu...

Saat mereka menemukan separoh hatinya untuk selanjutnya membangun sarangnya sendiri. Mungkin saat itu posisimu tak lagi sepenting hari ini. Maka... resapilah setiap mili kebersamaanmu dengan mereka selagi bisa

Karena tak butuh waktu lama menunggu kaki kecil mereka tumbuh menjadi sayap yang kan membawanya pergi menggapai asa dan cita. Kelak kau hanya bisa menengok kamar kosong yang hanya sekali dua akan ditempati penghuninya saat pulang...

Termangu menghirup aroma kenangan di dalamnya dan lalu tercenung "Dulu kamar ini pernah begitu riuh dan ceria" Dan kau akan begitu merindukannya

Kelak kau akan sering menunggu dering telepon mereka untuk sekedar menanyakan "Apa kabarmu ibu, ayah"? Dan kau akan begitu bersemangat menjawabnya dengan cerita-cerita tak penting hari ini

Kelak kau akan merindukan acara memasak makanan kegemaran mereka dan merasa sangat puas saat melihat hasil masakanmu tandas di piring mereka. Janganlah keegoisanmu hari ini akan membawa sesal di kelak kemudian hari

Kau takkan pernah bisa memundurkannya sekalipun sedetik untuk sekedar sedikit memperbaikinya. Karena waktu berjalan...

Ya... ia berlari...

Tidak.... ia bahkan terbang...

Dan dia tak pernah mundur kembali...

MARI KITA SAYANGI ANAK KITA SEPENUH HATI, SELAGI MASIH ADA WAKTU"

#PleaseShare

#Thanks

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun