Mohon tunggu...
Tomson Sabungan Silalahi
Tomson Sabungan Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pembelajar!

Penikmat film dan buku!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan, Sadar, Membangun Dunia

22 April 2016   03:37 Diperbarui: 7 Juli 2016   01:24 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya berpikir, perempuan mampu bernegosiasi. Kelihatan lelah dan rapuh, seolah terlalu banyak beban baginya. Itu bukan lelah atau rapuh, itu air mata. Air mata adalah salah satu cara bagi perempuan mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.

Perempuan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, tentu tidak hanya mempesona dari tampilan luar juga mempesona karena padanya ada inner beauty. Perempuan dapat mengatasi beban bahkan (kadang-kadang) melebihi laki-laki. Mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. Mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Perempuan berkorban demi orang yang dicintainya. Mampu berdiri melawan ketidakadilan, lihatlah ketangguhan perempuan-perempuan yang berdemo di depan istana dengan kedua kaki di semen yang baru-baru ini kejadian.

Perempuan tidak menolak kalau melihat yang lebih baik, perempuan cenderung lebih menerima perubahan. Perempuan menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Perempuan membawa temannya yang sakit untuk berobat. Perempuan menangis saat melihat anaknya adalah pemenang tapi tidak justeru meninggalkan anaknya yang kalah melainkan mendukungnya hingga bangkit dari keterpurukan. Perempuan girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa. Perempuan begitu bahagia mendengar kelahiran. Hati perempuan begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian. Tetapi selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup. Perempuan tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.

Hanya ada satu hal yang kurang dari perempuan: Dia lupa (atau tidak tahu) betapa berharganya dia. Menyadari bahwa kita itu berharga, menyadari ada banyak perempuan yang tangguh, menyadari sudah ada banyak perempuan yang sudah menunjukkan ketangguhannya, menyadari banyak yang sudah berjuang akan kesetaraan perempuan dengan laki-laki, tidak saatnya lagi berdebat, bahwa laki-laki lebih tinggi derajatnya dari perempuan. Saatnya perempuan dan laki-laki berjalan di jalan yang sama, sederajat. Membangun dunia yang lebih baik, rumah kita bersama. Untuk para laki-laki, kiranya nasihat Charles de Montesquiou ini sangatlah tepat, “To become truly great one has to stand with people, not above them.”

 

Jakarta, 21 April 2016

Tomson Sabungan Silalahi

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun