Broken Home sendiri dapat diartikan seperti rumah tangga yang tidak lagi berfungsi sebagai satu kesatuan keluarga.Â
Menurut Kamus American Psychological Association (APA), arti broken home adalah rumah tangga yang dipimpin orangtua tunggal akibat perceraian atau suami-istri yang memutuskan untuk berpisah.
Penyebab terjadinya seseorang mengalami broken home yaitu :
1. Kekerasan
Kekerasan kerap terjadi terutama dalam lingkup keluarga yang terjadi pada anak keluarga dapat tidak berfungsi dengan baik jika ada kekerasan seksual, fisik, ataupun emosional di dalamnya.
2. Gangguan kesehatan mental
Gangguan yang terjadi pada anak maupun keluarganya kerap menjadi alasan dalam keterpurukan nya seseorang, penting untuk mengatasi gangguan mental terlebih dahulu sebelum berusaha memperbaiki hubungan yang rusak dalam keluarga.
3. Masalah Keuangan
Masalah keuangan kerap sering terjadi menjadi penyebab broken home.
4. Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat yang terjadi dalam keluarga juga dapat menjadi penyebab nya, dengan perbedaan pendapat yang semakin besar hingga terjadi keributan dalam keluarga.
5. Orang tua yang terlalu mengkontrol
Orang tua yang terlalu mengkontrol anaknya kerap memicu masalah dalam keluarga, terlebih jika orang tua yang terlalu ikut campur terhadap kehidupan pribadi sang anak dan tidak adanya ruang untuk privasi sang anak.
Dampak yang terjadi kepada sang anak yaitu :
1. Emosional, perasaan yang selalu merasa cemas terlebih lagi apa yang dilakukannya selalu berpikir berulang kali dan selalu berpikir negatif karena trauma keadaan yang dialaminya.
2. Tidak percaya diri, atau merasa dirinya introvert
3. Pendidikan menjadi terhambat
Cara mengatasi nya yaitu :
Lebih memperhatikan keadaan atau kesehatan mental mulai dari mencoba untuk bangkit kembali dari keadaan yang terjadi, disisi lain juga harus mengesampingkan amarah bahwasanya kita harus tetap merasa tenang tidak terlalu berpikir negatif yang membuat diri kita merasa terjadi dalam masalah, lalu jika memang hal tersebut kurang berpengaruh bisa meminta bantuan kepada ahli kesehatan mental ataupun psikologi disana kita dapat dibimbing mulai dari terapi atau apa yang harus kita lakukan kedepannya, tetapi tidak ada salahnya kita untuk mencoba bangkit dan melawan rasa takut yang ada dalam diri kita.
Salsabila (221011201906)
Bahasa Indonesia (02SAKM007)
S1 AKUNTANSIÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H