Mohon tunggu...
sspraditya
sspraditya Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMAN 24 jakarta

"Penyuka petualangan dalam pemikiran. Sering menulis untuk memahami dan membagikan ide-ide baru. Percaya bahwa pembelajaran adalah kunci untuk pertumbuhan pribadi."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik Sosial di Jakarta: Kasus dan Dampaknya

18 Juli 2024   10:21 Diperbarui: 18 Juli 2024   10:24 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat:Bentrokan fisik terjadi di wilayah ini, menyebabkan kerugian jiwa dan kerusakan properti. Konflik ini juga mempengaruhi stabilitas sosial di Penjaringan, dengan meningkatkan ketegangan antar kelompok masyarakat. Pemerintah daerah harus bekerja keras untuk mendamaikan konflik dan membangun kembali kepercayaan antar warga.

Dampak bagi Kelompok Sosial:

  • Penduduk Lokal: Mungkin merasa terpinggirkan secara ekonomi dan sosial, serta menghadapi ancaman terhadap keberlangsungan hidup dan hak-hak mereka.
  • Pendatang: Dapat mengalami diskriminasi, ketidakamanan, dan sulitnya integrasi sosial di komunitas yang sudah ada.

4. Konflik Sosial di Kalijodo (2016)

Sebab:Konflik ini bermula dari rencana penggusuran dan rehabilitasi wilayah Kalijodo, yang dikenal dengan keberadaan tempat hiburan malam. Ketidakpuasan terhadap relokasi dan kompensasi yang ditawarkan kepada para penghuni dan pedagang merupakan pemicu utama konflik ini.

Akibat:Protes publik dan bentrokan fisik antara penduduk lokal, pedagang, dan aparat keamanan terjadi di Kalijodo. Konflik ini menimbulkan kerugian materi yang signifikan dan meningkatkan ketegangan sosial di wilayah tersebut. Pemerintah daerah harus mengambil langkah-langkah yang berani untuk meredam konflik dan memastikan proses rehabilitasi berjalan lancar.

Dampak bagi Kelompok Sosial:

  • Penghuni dan Pedagang: Mengalami kerugian ekonomi yang signifikan, kehilangan mata pencaharian, serta risiko pengusiran dari lingkungan tempat tinggal mereka.
  • Aparat Keamanan: Terlibat dalam penanganan konflik yang mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka, serta mungkin menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat.

Kesimpulan

Konflik sosial antarkelompok di Jakarta menunjukkan kompleksitas dalam mengelola keberagaman dan ketegangan sosial di dalam masyarakatnya. Sebab-sebab yang beragam seperti persaingan ekonomi, perbedaan agama, dan klaim atas sumber daya sering kali menjadi pemicu utama. Dampaknya tidak hanya terbatas pada kerugian materi dan korban jiwa, tetapi juga pada ketegangan antar-kelompok sosial yang dapat mengancam stabilitas masyarakat secara keseluruhan. Penting bagi pemerintah dan masyarakat sipil untuk bekerja sama dalam membangun toleransi, memperkuat dialog antarkelompok, serta meningkatkan keadilan sosial untuk mencegah konflik-konflik serupa di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun