Kabupaten Kuningan memiliki potensi alam yang melimpah. Dengan adanya Gunung Ciremai yang menjadi bagian dari kawasan Kabupaten Kuningan, maka daerah ini berpotensi untuk menjadi daerah wisata. Ditambah dengan komoditas kopi yang berpotensi dari wilayah ini.
Dari potensi alam yang ada, salah satu desa di Kabupaten Kuningan, Kecamatan Garawangi, yaitu Desa Citiusari memiliki potensi lahan pertanian yang cukup luas.
Desa Penempatan Program Patriot Desa Jawa Barat
Desa Citiusari memiliki batas wilayah dengan Desa Sindangagung di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Purwasari, sebelah barat berbatasan dengan Desa Lengkong, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Mancagar. Luas wilayah Desa Citiusari secara keseluruhan adalah 32.747 Ha, dengan ketinggian 1.033 meter di atas permukaan laut. Menjadi salah satu desa yang berwilayah dengan ketinggian yang cukup tinggi.
Sejak tahun 2022, Desa Citiusari menjadi desa penempatan Patriot Desa. Di tahun kedua ini, tahun 2023, Patriot Desa masih berkesempatan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di Desa Citiusari berdasarkan potensi yang ada di desa.
Dengan potensi lahan pertanian yang cukup luas, Patriot Desa melihat potensi pertanian desa untuk menjadi sumber kebutuhan pangan dan dapat meningkatkan ketahanan pangan desa. Tingkat keamanan ketahanan pangan dapat terbilang berhasil ketika sudah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peranan pertanian bagi masyarakat pedesaan diantaranya sebagai peningkatan ketahanan pangan dan sebagai sumber pendapatan masyarakat Desa. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga dengan tersedianya pangan secara cukup. Dari jumlahnya yang terhitung aman, merata, dan terjangkau. Begitu juga dengan tingkat mutu yang baik.
Bersama dengan Patriot Desa, masyarakat Desa Citiusari mencoba menumbuhkan inisiatif dengan tujuan menjaga ketahanan pangan dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga/UP2K di Desa Citiusari.
Kemudian tercipta ide dari Penggerak Lokal untuk melakukan budidaya jamur tiram putih sebagai salah satu bentuk pengembangan ketahanan pangan desa.
Potensi Menciptakan Ketahanan Pangan
Pemerintah Desa Citiusari bersama dengan Patriot Desa dan Penggerak Lokal bidang ekonomi yaitu Ibu Kokom, berkolaborasi juga dengan PKK Citiusari, memulai setiap tahapan secara bersama untuk melakukan budidaya jamur tiram putih.
Inisiatif yang tumbuh dengn secara kolaborasi bersama stakeholder juga pelaku UMKM desa dibentuk supaya mampu melaksanakan inisiatif ini dengan waktu yang panjang. Terciptanya pembagian peran yang bertanggung jawab untuk melaksanakan inisiatif sehingga dapat mempertahankan ketahanan pangan di desa.
Inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui pelaku UMKM di desa dan UP2K nantinya akan memberikan dampak baik bagi keluarga dan masyarakat desa. Selain memberikan dampak yang baik untuk ketahanan pangan, tetapi juga merawat supaya inisiatif yang dilaksanakan akan terus tumbuh dan berkembang.
Dalam mengupayakan kegiatan inisiatif dalam budidaya jamur tiram putih, Patriot Desa bersama Penggerak Lokal dan PKK Citiusari melakukan pendekatan dengan Pemerintah Desa Citiusari. Sehingga inisiatif budidaya jamur mendapat dukungan dana dari Pemerintah Desa Citiusari untuk memulai tahapan awal, yaitu membangun kumbung jamur.
Meski kumbung jamur dibangun secara sederhana. Namun kegiatan ini dapat meningkatkan sifat gotong royong di masyarakat. Pembagian tugas pun tercipta di tahapan awal ini. Ada yang ikut membangun kumbung jamur. Ada juga yang mulai untuk membuat baglog jamur.
Baglog jamur merupakan media tanam, tempat untuk meletakkan bibit jamur tiram yang akan dibudidayakan. Bahan pembuatan baglog jamur yang digunakan masyarakat ialah campuran dari serbuk gergaji, dadak, dan kapur dolomit. Kemudian ditutup dengan plastik tebal khusus untuk baglog.
Setelah pembuatan baglog jamur, tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah pengukusan. Pengukusan dilakukan selama kurang lebih 10 jam. Tujuannya untuk menetralisir bahan aktif yang ada di dalam baglog. Setelah pengukusan selesai, maka pemberian bibit jamur tiram putih pada baglog yang sudah steril dapat dilakukan.
Hasil Inisiatif Budidaya Jamur
Antusias Pememerintah Desa Citiusari sangat baik dalam mengikuti perkembangan inisiatif budidaya jamur yang telah dilakukan. Pemerintah Desa mengikuti setiap tahapan yang dilakukan hingga terlihat adanya hasil dari budidaya jamur tiram putih.
Setelah melakukan tiap tahapan dalam budidaya jamur, masyarakat desa berhasil memetik hasil dari budidaya jamur tiram putih. Hal ini merupakan hasil capaian yang baik untuk terus melanjutkan inisiatif. Dengan menunggu hasil panen dalam waktu 3 Bulan dan diikuti dengan pemeliharaannya, para pelaku budidaya jamur sudah dapat merasakan hasilnya.
Hasil panen pertama yang didapatkan dari 200 baglog jamur sebanyak 2 kg. Kemudian di keesokan harinya kumbung jamur bisa menghasilkan 1 kg selama 2 bulan berturut-turut.
Untuk dapat merasakan nilai ekonomis, maka disepakati bahwa jamur hasil panen langsung di jual kepada masyarakat yang tertarik untuk mencoba jamur hasil desa sendiri. Harga 1 kg jamur yang dijual dipatok dengan harga Rp20.000.
Hingga saat ini, dalam 4 Bulan masyarakat desa sudah bisa menghasilkan Rp. 2.500.000 dari penjualan jamur. Meski masih terbilang bukan nominal yang besar, kegiatan inisiatif yang dilakukan bersama Patriot Desa membantu dalam produktivitas keseharian masyarakat desa dan juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
Besar juga harapan bagi masyarakat desa untuk bisa mengembangkan budidaya jamur tiram ini supaya terciptanya ketahanan pangan bagi masyarakat di desa.
Follow akun instagram Patriot Desa Kuningan di @patriotdesa.kuningan untuk mengetahui aktivitas dan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa di desa-desa Kabupaten Kuningan.
Simak juga kegiatan Patriot Desa Jawa Barat lainnya di instagram @patriotdesa_official.
Sumber: Hanifah, Patriot Desa Ciputri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H