Semarang (13/02/2022) -- Dewasa ini, sampah masih menjadi musuh utama bagi umat manusia seiring bertambahnya populasi manusia sehingga perlu adanya pemanfaatan sampah guna mengurangi penumpukan sampah yang dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan.
Mengurangi volume sampah yang ada, dilakukan 4 prinsip penanganan sampah yaitu reduce (mengurangi), reuse (memakai kembali), recycle (mendaur ulang), dan replace (mengganti), selain itu perlu dilakukan pemanfaatan sampah organik khususnya sampah rumah tangga untuk menjadi kompos dalam menanggulangi dan mengurangi timbunan sampah, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Pengomposan merupakan dekomposisi terkontrol, proses alamiah penguraian bahan bahan organic sisa. Pengomposan mentransformasi material organik mentah menjadi bahan stabil secara biologi yang mengandung substansi humus (Cooperband, 2002).
Metode takakura merupakan suatu cara pengomposan sampah organik untuk skala rumah tangga dengan menggunakan keranjang. "Proses pengomposan ala keranjang takakura merupakan proses pengomposan aerob, dimana udara dibutuhkan sebagai asupan penting dalam proses pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan sampah menjadi kompos" (Widyawati, 2012).
Kompos takakura dibuat dengan cara Takakura Home Method Composting, sebuah metode pembuatan kompos yang ditujukan untuk mendaur- ulang sampah dapur. Metode kompos takakura pertama kali diperkenalkan di Surabaya pada tahun 2004 oleh seorang berkebangsaan Jepang bernama Mr. Takakura. Waktu itu, beliau mencoba mencari solusi terhadap penumpukan sampah organik di kota itu. Sehingga muncul ide untuk mendaur ulang sebagian sampah rumah tangga sejak di dapur (Widikusyanto, 2018)
Kegiatan ini dilaksanakan pada 11 Februari 2022 kepada Ibu PKK RW 3 Kandri secara daring melalui grup whatsapp dengan penjabaran materi dari video pembuatan pupuk kompos dengan metode takakura. Ibu PKK terlihat antusias dalam tanya jawab diskusi terkait handsanitizer. Penulis berharap Ibu-ibu dapat mempraktekkannya sendiri membuat keranjang takakura secara mandiri di rumah.
Metode pengomposan Keranjang Takakura memiliki keunggulan :
- Praktis karena sangat cocok untuk perumahan dengan lahan yang tidak begitu lebar. Keranjang dapat ditempatkan di mana saja sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan lahan.
- Mudah karena sampah hanya dimasukkan, setiap harinya. Tanpa ada perlakukan khusus seperti menambahkan cairan atau bahan- bahan tambahan yang lain.
- Tidak berbau karena prosesnya melalui proses fermentasi, bukan pembusukan
Penulis : Salma Nuha Wahidah
DPL : Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz., M.Gizi
Lokasi KKN: RW 03, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H