Mohon tunggu...
Sari Mulyani
Sari Mulyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sari Mulyani | 33222010007 | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Universitas Mercu Buana | Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 - Diskursus Gaya Kepemimpinan Ki Ageng Suryomentaram dalam Upaya Pencegahan Korupsi

12 November 2023   11:26 Diperbarui: 12 November 2023   15:14 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui proses diskursus, artikel ini dapat menggali pemahaman yang lebih dalam tentang gaya kepemimpinan Ki Ageng Suryomentaram dalam konteks pencegahan korupsi. Diskursus memungkinkan penulis untuk menganalisis dan memahami argumen, pandangan, dan ide-ide yang muncul dalam diskursus yang ada. Dengan memahami diskursus tersebut, artikel ini dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif tentang gaya kepemimpinan Ki Ageng Suryomentaram dan implikasinya dalam upaya pencegahan korupsi.

Selanjutnya, diskursus juga memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi celah pengetahuan dalam literatur yang ada tentang topik ini. Dalam proses diskursus, penulis dapat mengidentifikasi perspektif yang bertentangan, perdebatan yang belum terpecahkan, atau argumen yang saling melengkapi. Hal ini membuka peluang bagi penulis untuk memberikan kontribusi baru dalam pemahaman tentang gaya kepemimpinan Ki Ageng Suryomentaram dan relevansinya dalam pencegahan korupsi.

Terakhir, dengan menerapkan analisis diskursus, artikel ini dapat membantu dalam mengungkapkan kekuatan dan implikasi sosial dari gaya kepemimpinan Ki Ageng Suryomentaram dalam upaya pencegahan korupsi. Diskursus mencakup pemahaman tentang kekuasaan, dominasi, dan konflik dalam konstruksi dan interpretasi makna. Dengan memperhatikan aspek ini, artikel ini dapat memperluas pemahaman pembaca tentang faktor-faktor sosial dan ideologi yang mempengaruhi gaya kepemimpinan dan upaya pencegahan korupsi.

Dalam keseluruhan, penggunaan diskursus dalam artikel ini memberikan manfaat yang signifikan dalam memahami dan menganalisis gaya kepemimpinan Ki Ageng Suryomentaram dalam upaya pencegahan korupsi. Diskursus memungkinkan penulis untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam, mengidentifikasi celah pengetahuan, dan menyelidiki implikasi sosial dari gaya kepemimpinan tersebut. Dengan demikian, artikel ini dapat memberikan kontribusi berharga dalam bidang penelitian tentang kepemimpinan dan pencegahan korupsi.

Picsart//Sarimulyani
Picsart//Sarimulyani

Apa itu Korupsi?

Seperti yang kita ketahui, korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau posisi yang dimiliki oleh seseorang dalam rangka memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara yang tidak sah atau tidak etis. Korupsi melibatkan penggunaan ilegal atau tidak pantas dari sumber daya publik, seperti uang, kekuasaan, jabatan, atau pengaruh, untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Korupsi biasanya dilakukan oleh lebih dari satu orang, bersifat rahasia atau diam-diam, melibatkan keuntungan timbal balik antar pelaku. Keuntungannya tidak selalu berupa uang, bisa juga kekuasaan.

Korupsi  seringkali disebabkan oleh gaji yang kurang dibanding dengan kebutuhan hidup sehari-hari yang terus bertambah tinggi, manajemen perusahaan yang kurang baik, lemahnya pengajaran etika, keadaan lingkungan perusahaan yang mendukung untuk melakukan tibdak pidana koruosi, lemahnya hukuman pada tindak pidana korupsi, dan lain sebagainya.

Dampak korupsi sangat merugikan masyarakat dan negara secara luas. Korupsi mengakibatkan distorsi dalam alokasi sumber daya, menghambat pembangunan ekonomi, dan merugikan keadilan sosial. Dana publik yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum dapat disalahgunakan atau dialihkan untuk kepentingan pribadi, mengakibatkan penurunan kualitas layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Selain itu, korupsi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga publik. Ketika korupsi menjadi endemik dan tidak ditindaklanjuti dengan tegas, hal tersebut dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan hukum, serta menghambat partisipasi aktif dalam proses demokrasi.

Korupsi juga memiliki dampak negatif pada sektor bisnis dan investasi. Ketidakpastian dan risiko yang terkait dengan praktik korupsi dapat menghambat investasi asing dan domestik, serta menciptakan ketidakadilan dalam persaingan bisnis. Praktik korupsi juga dapat merusak citra dan reputasi suatu negara di mata komunitas internasional, mempengaruhi hubungan diplomatik, dan menghambat kerjasama internasional dalam berbagai bidang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun