TB 1
Nama : Sari Mulyani
NIM : 33222010007
Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB
Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Ruang B-301, Jumat (09.30-11.10)
Kita sebagai manusia tidak hanya harus berpikir positif, tetapi juga harus diimbangi dengan berpikir negatif. Namun, berpikir negatif disini harus dikuasai dengan benar dan efektif agar pikiran negatif tersebut menjadi bermanfaat. Apa saja itu? Artikel ini akan membahas mengapa tidak hanya pikiran positif yang harus dikuasai manusia.Â
1. Berpikir Positif
Apa yang dimaksud dengan berpikir positif? Berpikir positif adalah cara untuk kemampuan berpikir seseorang untuk memfokuskan perhatian pada sisi positif keadaan diri sendiri, individu lain, dan situasi yang sedang dihadapi (Susetyo, 1998).
Mengapa kita harus memiliki pikiran yang positif atau berpikir positif? Karena dengan kita berpikir positif, maka hal itu akan membuat diri kita jauh lebih tenang, terbuka, bahkan terkadang ide baik akan muncul ketika kita berpikir positif. Berpikir positif juga membuat pribadi kita menjadi lebih bahagia. Memang, bahagia datang dari diri kita sendiri, namun terkadang kebahagaiaan akan bergantung dari lingkungan sekitar kita meskipun tetap diri sendiri yang mendatangkan. Apa saja contohnya?
- Contoh di lingkungan umum, ketika anda berada di transportasi umum anda memberikan tempat duduk yang sedang anda tempati kepada yang lebih membutuhkan seperti ibu hamil, lalu ia mengucapkan terima kasih dan tersenyum kepada anda dengan tulus, bukankah itu sudah bisa membuat kita lebih bahagia karena mendengar ucapan tulus kepada kita? Hal itu juga membuat hubungan diri kita dengan sekitar terasa lebih baik.
- Contoh di lingkungan keluarga. Semua orang mungkin tahu, keluarga adalah orang terdekat untuk kita seperti ayah, ibu, kakak atau adik. Berpikir positif di lingkungan keluarga contohnya ketika kita berbicara atau mengungkapkan hal yang kita suka atau tidak kita suka, dengan itu kita bisa berdiskusi untuk mencari solusi agar hal itu kedepannya kita dan keluarga tetap rukun. Bukankah hal itu juga membuat kita lebih bahagia dan tentram?
- Contoh selanjutnya adalah berpikir positif ketika kita berkarir, apa itu? Yaitu ketika kita melihat rekan kerja kita yang lebih baru dari kita lebih cepat naik jabatan, kita tidak perlu marah, justru hal itu harus kita jadikan sisi positif agar kita lebih termotivasi untuk berusaha lebih baik lagi.
Penjelasan diatas merupakan penjelasan mengapa kita harus mempunyai pikiran positif. Namun, pikiran positif itu tentu harus tetap kita imbangi dengan pikiran negatif yang efektif, mengapa begitu? Mari kita bahas.
2. Berpikir Negatif Secara Efektif, Mengapa Harus?
Apa itu berpikir negatif? Berpikir negatif seringkali dihindari oleh setiap individu. Padahal, berpikir negatif bukan hanya sebatas kecemasan, ketidakpercayaan terhadap diri sendiri, bahkan kemarahan terkait dengan memikirkan hasil terburuk dari sebuah usaha yang sedang kita jalani, atau berpikir negatif sering dikaitkan dengan penilaian terhadap diri sendiri dan individu lain dengan cara kasar bahkan tidak adil. Anggapan tersebut memang tidak salah, namun itu merupakan cara berpikir negatif yang merugikan. Namun sebenarnya berpikir negatif juga perlu dimiliki dan dikuasai oleh setiap individu, mengapa demikian? Karena berpikir negatif tidak hanya sebatas hal yang merugikan, namun kita bisa pelajari bagaimana caranya berpikir negatif yang efektif agar kita bisa menerima manfaat dari berpikir negatif tersebut.Â
a) Manfaat Berpikir Negatif secara Efektif
Apa saja manfaat berpikir negatif secara efektif? Jadi, berpikir negatif yang efektif tentu bermanfaat bagi setiap individu, apa saja itu?
- Dengan berpikir negatif secara efektif, kita bisa terhindar dari risiko berbahaya dari individu lain atau lingkungan sekitar.
- Berpikir negatif secara efektif dapat membantu kita menjadi individu yang lebih waspada dan dapat melakukan hal yang tepat untuk melindungi diri sendiri dan membantu menuntaskan masalah.
- Dapat mendorong pengembangan keterampilan yang membuat kita berpikir lebih kritis.
- Membantu kita melakukan pencegahan dan mengatasi masalah yang sudah terjadi.
Dapat disimpulkan, berpikir negatif secara efektif bermanfaat untuk membantu kita terhindar dari potensi bahaya, menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih waspada, bahkan membuat individu berpikir lebih kritis. Berpikir negatif secara tepat dapat membantu setiap individu agar siap menghadapi tantangan, mencari solusi untuk sebuah masalah yang dihadapi, dan dapat mengantisipasi masalah tersebut.
b) Contoh Berpikir Negatif yang Efektif
Sebenarnya, tanpa kita sadari mungkin kita sudah menerapkan berpikir negatif yang efektif, apa saja itu?
- Pertama, mungkin disini ada yang rumahnya dipasang CCTV? Seperti yang kita ketahui bahwa fungsi dari CCTV adalah agar kita dapat mengawasi dan merekam aktivitas di area sekitar rumah agar aman dari tindak kejahatan. Hal itu membuktikan bahwa kita sudah berpikir negatif bahwa suatu saat akan terjadi hal yang tidak diinginkan, maka dipasanglah CCTV tersebut.
- Contoh kedua, misalnya sebuah perusahaan yang membuat mobil, sudah pasti perusahaan tersebut akan terus melakukan uji coba terhadap mobil yang diproduksi tersebut untuk memastikan bahwa mobil tersebut sudah aman dan layak dijual. Hal itu merupakan salah satu cara berpikir negatif yang efektif, maka hal tersebut justru menghasilkan hal yang positif.
- Contoh terakhir, misalnya ketika kita ingin menjadi investor pada suatu perusahaan, tentunya kita akan menganalisis dan mencari tahu tentang keuangan perusahaan dan akan melakukan riset berkali-kali untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut layak dan agar kita dapat terhindar dari kerugian besar kedepannya.
c) Berpikir Negatif secara Efektif, Bagaimana Caranya?
Sebenarnya, tanpa kita sadari mungkin kita sudah menerapkan cara ini untuk kehidupan sehari-hari, namun agar kita dapat mengembangkannya, mari kita bahas caranya.
- Berpikir kritis, dapat membantu mengenali kelemahan dalam suatu hal. Dengan begitu, kita dapat mengambil langkah agar tetap fokus pada segala situasi dengan realistis.
- Berpikir negatif secara efektif mengharuskan kita untuk selalu melatih diri untuk melihat situasi bukan hanya dari sisi baik, namun juga harus diikuti dengan hal terburuk yang mungkin saja terjadi agar kita dapat mengevaluasi risiko dari sebuah situasi. Dengan ini, kita dapat melakukan pencegahan dan mengatasi langsung masalah yang terjadi.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai manusia, kita harus mampu berpikir secara seimbang, yaitu dalam berpikir positif dan negatif. Mengapa harus seimbang? Karena, jika kita hanya berpikir secara positif, maka kita tidak dapat mengetahui kemampuan kita yang sebenarnya dan membuat kita fokus hanya melihat sisi baik dari segala situasi yang menyebabkan kita tidak menjadi waspada pada suatu hal. Sebaliknya, jika kita terus-terusan berpikir negatif meskipun itu efektif, hal itu membuat kita sulit percaya kepada individu lain, selalu waspada terhadap segala situasi, dan bahkan tidak menghargai usaha yang sedang dilakukan oleh diri sendiri karena selalu memikirkan hal yang negatif.Â
Daftar Pustaka
Adinda, R. 2022. "Positive Thinking (Berpikir Positive)". https://www.gramedia.com/best-seller/berpikir-positif/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H