Mohon tunggu...
Salsabila Ramadhani
Salsabila Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Studying journalism

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menggali Potensi Tepung Mocaf Sebagai Bahan Baku Pangan Masa Depan

13 Juli 2024   18:14 Diperbarui: 13 Juli 2024   18:23 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun harga dari tepung mocaf ini cenderung lebih murah dibandingkan tepung terigu dikarenakan melimpahnya bahan baku singkong, tetapi harga dari singkong itu sendiri cenderung tidak stabil sehingga berpengaruh terhadap produk yang dijual di pasaran. Sehingga, produsen serta distributor harus pintar-pintar dalam mengelola harga yang akan diberikan kepada konsumen. Selain itu, hal yang paling menonjol dalam hal ini adalah

persaingan pasar dengan tepung terigu yang sudah umum di pasaran untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. 

Hal yang Perlu Dikembangkan

Dengan meningkatnya permintaan untuk produk bebas gluten dan alami, inovasi baru seperti pasta mocaf, susu mocaf, atau produk makanan ringan lainnya tepung mocaf memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Namun, banyak hal yang perlu diperhatikan dan dikembangkan untuk memenuhi permintaan yang masuk, seperti pengembangan jaringan distribusi yang lebih luas, peningkatan kesadaran konsumen dan edukasi tentang manfaat tepung mocaf agar pasar yang dijangkau oleh tepung mocaf ini dapat berkembang, penelitian lebih lanjut untuk diversifikasi produk olahan, serta peningkatan teknologi produksi sebagai pendukung untuk menghasilkan tepung dengan kualitas yang lebih konsisten dan dapat bersaing di pasar luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun