Puisi merupakan karya sastra yang diminati banyak orang. Masyarakat Indonesia sendiri banyak sekali yang menyukai karya ini, baik sebagai penulis, pembaca, pendengar, atau ketiganya. Menurut saya pribadi, menulis sebagai sarana curhat yang berguna dalam merekam berbagai perasaan, pandangan, pemikiran, dan pengalaman. Kali ini, saya ingin menunjukkan sebuah puisi yang pernah saya tulis untuk ajang lomba puisi bertema "perempuan". Saat itu, saya masih duduk di bangku kuliah dan sedang sibuk-sibuknya. Ketika membaca puisi ini lagi, saya merasa puisi ini kaya akan makna. Makna yang terkandung menurut saya dapat membantu banyak orang untuk melihat keajaiban dan kekuatan perempuan. Saya juga mengimani, keajaiban dan kekuatan ini diberikan oleh Sang Pencipta kepada perempuan untuk bisa menjadi penolong laki-laki.
Berikut puisi berjudul "Perempuan" karya Sry Handayani Br Siahaan:
PEREMPUAN
Karya Sry Handayani Br Siahaan
Siapa dia bagimu?
Kau kata dia adalah malaikat
Nyatanya kau buai dia dengan amarahmu
Siapa dia bagimu?
1001 janji yang kau ucapkan bersama penyesalanmu
Sedetik berlalu, kau sudah melupa
Seberapa besar kuatmu untuk menghancurkannya?
Seberapa besar inginmu untuk melukainya?
Ku pastikan dia tidak akan kalah
Perempuan
Benarkah mereka lemah?
Jika kau nilai dari air di pipinya?
Benarkah dia bodoh?
Jika kau nilai dengan tipu daya yang kau suguhkan padanya?
Kau salah!
Perempuan tidak seperti yang kau pikirkan!
Tutup matamu dan berjalan dengan ungkapku
Perempuan
Kau dikandungnya selama 270 hari
Kau dilahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya
Kau dibuai dengan cinta dan kasihnya
Tak peduli badai menerpa
Lapar melanda
Baginya, yang penting kau harus baik saja
Katamu perempuan banyak bicara
Ya! Itu fakta
Bukan kebodohan jika ia mengulang kata yang sama untuk mendidikmu
Bukan kelemahan ketika ia harus membasahi pipi
Bukan kebencian ketika ia harus mengeluarkan amarah
Bukan ketidaksetiaan ketika keadaan harus memintanya untuk pergi
Perempuan
Mereka paling tangguh
Ketika batu besar ingin menghantam tubuhmu
Mereka adalah orang yang terkuat
Ketika orang yang dicintainya melupakan cintanya
Mereka adalah rumah
Ketika kau tidak memiliki siapa-siapa
Mereka adalah cinta
Ketika kau diberikan kesadaran dari Sang Pencipta
Perempuan
Cintailah mereka
Hargailah juangnya
Dan peluklah hatinya
Karena perempuan, layak untuk di cinta
Puisi "Perempuan" menjadi sebuah jendela melalui mana kita dapat melihat perjalanan perempuan dari berbagai sudut pandang. Penulis membongkar stereotip dan penilaian yang seringkali diterima perempuan dalam masyarakat, dan dengan indah menggambarkan bagaimana sebenarnya perempuan adalah sosok yang kuat, tahan banting, dan penuh cinta.
Artikel ini akan membantu kita untuk meresapi setiap bait puisi "Perempuan," merenung tentang setiap kata yang disusun dengan hati-hati. Kamu akan menjelajahi makna mendalam di balik setiap kalimat, menganalisis simbolisme yang digunakan, dan merangkai pemahaman lebih dalam tentang pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Lebih dari sekadar rangkaian kata-kata, puisi ini adalah refleksi tentang peran perempuan dalam kehidupan kita dan kekuatan yang mereka bawa dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.
Nilai apa yang kamu dapatkan setelah membaca puisi tersebut?
Jika kamu adalah perempuan, penulis berharap kamu menemukan nilai dirimu melalui puisi ini. Zaman yang semakin banyak menguras rasa percaya diri sering membuat perempuan merasa tidak berdaya bahkan tidak layak untuk dicintai. Tapi penulis berharap, semoga puisi ini dapat membantumu untuk melihat lebih dalam dirimu sehingga kamu belajar untuk mencintai dirimu.
Jika kamu laki-laki,semoga kamu dapat melihat perempuan dari puisi ini. Penulis berpesan, agar kamu bersedia untuk mencintai dan menghargai perempuan disekelilingmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H