Mohon tunggu...
Irul
Irul Mohon Tunggu... Guru - xxxxx

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Coba Tanya Jokowi, Megawati, Prabowo, dan Surya Paloh

5 Agustus 2019   01:22 Diperbarui: 5 Agustus 2019   01:42 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika tidak, oligarki akan mengambil alih. Republikpun menjadi Republik Keluarga yang dapat diwariskan kepada anak, cucu, cicit dan seterusnya.

Sebagian mengendalikan media, sebagian lagi mengendalikan beras dan garam. Siapa memiliki batubara dan siapa yang memiliki kelapa sawit. Siapa harus mengurus apa dan seterusnya.

Indonesia adalah sebuah nama asing bagi bangsa yang menyandangnya. Sebagian besar dari mereka tidak tahu kenapa, sejak kapan dan dari mana asal usul nama itu bermula.

Mereka hanya tahu bahwa bangsa ini berabad-abad selalu diliputi oleh prasangka-prasangka dan dominasi-dominasi. Sejak jaman raja-raja pribumi, jaman kolonial, jaman jepang, jaman orde lama sampai dengan jaman orde baru.

Dua dasa warsa setelah reformasi -- katakanlah "demokrasi liberal" dinyatakan sebagai pemenang diakhir sejarah, orang makin merasa tepuk tangan itu terlalu cepat.

Ada suara-suara yang jadi terasing dan tak diperhitungkan. Dinamika politik menjadi eksklusif, hanya berkelindan disekitar para ketua umum partai dan orang-orang istana.

Reformasi hanya membentuk sebuah jurang. Jurang yang makin menganga antara pemberi mandat, dalam hal ini adalah rakyat, dengan mereka yang diberi mandat.

Kita tidak tahu apakah Jokowi bisa merubah keadaan dan tercatat  dengan tinta emas dalam sejarah. Mudah-mudahan beliau kuat menghadapi realitas politik yang sering kali mengambil arahnya sendiri.

"Saya tidak punya beban" kata Jokowi, merespon banyaknya hambatan birokrasi dalam pemerintahan yang dipimpinnya. Beliau tampak sangat jengkel. Dengan kata lain Jokowi mengancam akan melibas siapa saja para penyelenggara birokrasi yang tidak mampu memperbaiki kinerjanya. Pantaslah beliau tidak popular dimata ASN dan karyawan BUMN.  Beliau kalau suara disitu waktu pilpres kemarin.

Namun, negara bukan saja dikacau oleh birokrasinya sendiri, tapi juga dilumpuhkan oleh persekongkolan gelap yang membuat apa yang publik dikuasai kepentingan privat atau korporasi yang terpisah-pisah.

Siapa yang harus menguasai sumber-sumber energi atau pangan dan siapa yang harus membangun infrastruktur serta siapa yang harus mengendalikan bank dan seterusnya. Semoga Jokowi juga  tidak punya beban mengatasi masalah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun