Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Digitalisasi UMKM sebagai Upaya Pemulihan Perekonomian Indonesia

15 Januari 2022   10:30 Diperbarui: 16 Januari 2022   20:14 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran UMKM ini telah berkontribusi 60% terhadap produk domestik bruto nasional dan 97% terhadap penyerapan tenaga kerja yang terdampak pandemi. Sedangkan dari UMKM yang ada saat ini ternyata baru 16 persen yang telah masuk dalam ekosistem ekonomi digital. 

Dalam konteks Indonesia, sektor UMKM merupakan salah satu pilar utama dari fundamental ekonomi Indonesia. Bahkan, di saat terjadinya krisis ekonomi 1998, ternyata sektor UMKM sangat berkontribusi positif dalam menyelamatkan ekosistem ekonomi Indonesia kala itu. 

Hal yang sama juga terjadi selama pandemi Covid19, yang mana sektor UMKM dapat berpotensi besar untuk menjadi akselerator pemulihan ekonomi nasional.

keberhasilan kebijakan penyelamatan UMKM dari dampak pandemi COVID-19 perlu didukung strategi jangka pendek dan jangka panjang. Strategi jangka pendek yaitu memberikan dorongan layanan digital terhadap para pelaku UMKM, sedangkan strategi jangka panjang yaitu berkaitan dengan rancangan peta jalan pengembangan UMKM; membangun teknologi digital sebagai platform dalam proses bisnis UMKM; dan pengembangan model bisnis UMKM modern. Secara tidak langsung peran digital dalam bisnis UMKM sangat dibutuhkan di masa pandemi ini (Sugiri, 2020).

Pada era teknologi yang terus berkembang pesat, Digital Marketing telah menjadi salah satu alternatif pemasaran yang terus berkembang. Banyak perusahaan mulai meninggalkan model pemasaran tradisional (offline marketing) dan beralih ke pemasaran modern (digital marketing) yang menawarkan penghematan biaya dan tenaga. 

Di sisi lain masyarakat sebagai konsumen mulai menyadari bahwa arus digitalisasi akan mengubah pola konsumsi mereka. Digital marketing menurut American Marketing Association (AMA) adalah aktivitas, institusi, dan proses yang difasilitasi oleh teknologi digital dalam menciptakan, mengomunikasikan, dan menyampaikan nilai-nilai kepada konsumen dan pihak yang berkepentingan (Claesson & Jonsson, 2017).

Berbagai kegiatan sosial beralih dengan menggunakan virtual, begitupun dalam bertransaksi. Pola dan layanan transaksi tersebut dikemas dengan beberapa kemudahan agar masyarakat mampu mengaplikasikannya, meskipun nyatanya masih ada banyak problem di dalamnya.

Hadirnya teknologi ini mampu mengubah banyak perilaku masyarakat, yang awalnya hanya bertransaksi secara tatap muka, justru dengan mudahnya teknologi kapan pun dan di mana pun bisa bertransaksi. 

Akibat dari beralihnya sistem transaksi tatap muka pada sistem virtual ini, sikap dan gaya hidup masyarakat mulai berubah. Ada yang merasakan kepuasan dan ada pula yang merasakan keterbatasan kepuasan. Di sisi lain, mayarakat juga menjadi semakin peka dan kritis terhadap setiap perubahan dengan memaksimalkan mudahnya akses informasi. 

Bagi pelaku UMKM, pesatnya perkembangan teknologi ini merupakan jalan keluar untuk mengatasi salah satu permasalahan pokok yang sering dihadapi oleh UMKM yakni persoalan distribusi atau pemasaran. 

Penelitian Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa masalah pemasaran merupakan masalah utama yang dihadapi oleh pelaku UMKM setelah permasalahan pendanaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun