“Berat jalurnya, mesti mendaki gunung Tangkuban Perahu. Lagian bapak juga belum megang banget mobilnya yang bongsor itu. Khawatir malah nggak nyaman loh, Buk”
Istriku tampak terdiam, sepertinya masih menahan kecewa. Namun untunglah, beberapa saat kemudian wajahnya kembali datar dan biasa. Aku menghela nafas lega…
“Ntar beliin yang aslinya aja…”
Gubrak! Itu perintah, kesal atau doa? Aku hanya menatap punggung badannya yang berdiri menjauh dan masuk kedalam kamar. Aku di tinggal sendirian di ruang tengah rumah. Sendiri tanpa segelas kopi atau teh pahit seperti biasanya.
Ya sudahlah, tidak ada pilihan lain. Ketika anak istri kompak menyun dan ngumpet berjamaah di kamar maka hanya sebatang kretek mild ini yang kembali menjadi sahabat terakhir. Kubuka bungkus box kecil putih itu dan kucabut sahabat yang rela disiksa, dibakar dan dihisap ini untuk membantuku mengusir galau yang mendadak menyesakan dada.
CRESH!
………….
“Boleh merokok nggak mas?” kataku bertanya ke panitia test drive Nissan Evalia.
Hmm, mereka sepertinya kebingungan. Terdiam untuk beberapa detik.
“Saya biasa perjalanan ribuan kilometer saat mudik mas. Menyetir sendiri. Waktu bulan madu ke Bali dari Jakarta PP juga nyetir sendiri. Waktu mudik, ke Jambi – Bekasi pas mudik juga nyetir sendiri. Semuanya mesti sambil ngrokok mas. Biar gak ngantuk. Gawat nyawa penumpang kalau saya ngantuk di jalan!” kataku menjelaskan lagi.
Kembali panitia kebingungan. Mungkin sungkan untuk menjawabnya.
“Ya kayaknya nggak boleh pak. Kan nggak semuanya merokok. Kasihan yang lainnya” jelas salah satu panitia dari Kompas.
Aku sedikit lega. Alasan yang masih sangat bisa diterima. Faktor toleransi tetangga sesama test driver memang wajar. Jangan sampai factor lainnya seperti dicabutnya fasilitas pentol korek listrik seperti yang terjadi pada edisi baru mobil keluarga merk yang lainnya.
Iya, beneran, saya tidak bohong. Saya tidak main-main perihal fasilitas ini. Mungkin banyak yang tidak menyadari jika versi terbaru dari mobil keluarga yang sudah beredar duluan itu sudah mencabut fasilitas pentol korek listriknya. Memang colokan pentol koreknya masih ada, tetapi ditutup oleh cup kecil dari plastik yang terdapat tulisan timbul kapasitas tegangan listrik nya yaitu 12V dan parameter lainnya.
[caption id="attachment_201582" align="aligncenter" width="558" caption="pentol korek elektrik hilang, tinggal colokannya. colokannya jomblo sekarang. kasihan"][/caption]
Aku mengerti, kampanye anti rokok ini sudah luar biasa menglobalnya. Di negara manapun, semua melakukannya. Cuman soal tercabutnya fasilitas pentol korek elektrik ini sungguh mengejutkan. Tempat yang paling private, ibarat rumah kedua yang bergerak inipun sampai-sampai harus dibatasi keinginan merokoknya. Sempat seorang kawan memberi solusi untuk membeli saja pentol korek elektriknya, tapi jangan-jangan di toko aksesoris mobilnya kelak juga mendadak menghilang dari pasar.
Kegalauan ini pun membuatku segera mencari informasinya, khususnya pada Nissan Evalia yang akan ku uji pakai atau bahkan kami beli kelak. Untung saja, setelah menghubungi mas Aris dari Kompas, jawaban melegakan pun kudapat. Pentol korek elektriknya tersedia di Nissan Evalia, akan tetapi benda itu di cabut dan disimpan sementara oleh pihak Nissan.
Hmm, Alhamdulillah. Memang aku tidak tahu seberapa persen pengemudi yang merokok, cuma setahuku, para pengemudi jarak jauh itu rata-rata merokok. Terbukti saat istirahat di lokasi pemberhentian, jarang kutemui yang tidak merokok, kecuali…..
……
“Mas, bukannya tanggal 21 Juli besok sudah puasa?”
WHAT!
WADOH!
Aku benar-benar lupa. Hampir kami semua di ruangan rapat itu tampak terkaget dan menyadari, hari test drive Nissan Evalia adalah hari pertama puasa Ramadhan tahun 2012 ini. Weleh-weleh!. Mau ada atau tidak pentol korek listriknya. Tetap saja tidak bisa merokok di mobil Nissan Evalia itu. Mengingat waktu pelaksanaan adalah siang hari, waktunya yang berpuasa, kecuali yang tidak berpuasa.
Semoga tidak berpuasanya karena alasan menjadi ‘musafir’ dadakan saja. Heheheh
[Jakarta, 19 Juli 2012]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H