Suatu hari, nona Inge dan kawan-kawannya mendadak mengikuti sebuah kursus. Kursus itu bukan sembarang kursus, kursus itu “Kursus Perkawinan” yang diselengarakan oleh Ki Srondol di padepokan Bukit Kembar. Padepokan yang terkenal psebagai enghasil klimaks ini merupakan saingan terberat dari padepokan Bukit Jalil yang telah berhasil memasarkan produk antiklimaksnya. Nona Inge, Om Syam, Zuragan Kripik, Erianto Anas, Al Halaj, Radix, Engkong Ragil, Tata Marcel dan murid impor dari Malaysia yaitu encik Aminkarim pun duduk tenang setelah di absen satu per satu. Stetelah itu, mulailah Ki Srondol membuka pelajaran yang dinanti-nantikan oleh murid-murid nya yang manis-manis dan tekun itu. “Anak anak.... ada bebarapa hal yang perlu kalian ketahui ketika hendak memasuki malam pertama....,” kata Ki Srondol lalu terdiam sejenak. “Apa tuh pak.. buruan dong.... sudah kebelet neh....!” desak Nona Inge idak sabar. “Oke..oke.. Begini, jurus pertama adalah jangan pakai sarung!”, jelas Ki Srondol tegas. “Oh, maksudnya nggak usah pakai apa-apa gitu Ki?”, tanya Om Syam terkekeh, tanda ngeresnya kumat lagi. “Trus kenapa dong ki?”, tanya Zuragan Qripik makin ikutan tidak sabar. “Karena jangan sampai kisah Kakek Nenek itu terulang lagi...”, jelas KI Srondol sambil mengingat cerita sarung Kakek nenek itu. “Haduh, emang kenapa kakek nenek itu Ki, gimana ceritanya, lebay gak?”, tanya murid yang lain yang memakai topi hitam yang bernama Erianto Anas. “Begini, pada suatu malam kakek nenek itu lagi bercinta. Saat lagi hot-hotnya, si kakek memuji istrinya 'waduh neh, nenek hebat banget. Biar tua masih rapet begini'. Trus sang nenek dengan kesal menjawab 'lha gimana gak seret, sarung kakek ikutan masuk!”...” cerita Ki Srondol. Murid-muridpun mengangguk paham lalu mencatat pelajaran pertamanya. Sambil mencatat, Al Halaj berbisik bisik ke Radix. “Pantesan merk sarung Gajah Duduk laku keras Dix!” “Emang kenapa?”, tanya Radix “Karena didalemnya ada Belalai gajahnya...” “Ooo....” [caption id="attachment_83536" align="aligncenter" width="300" caption="Tempat menyembunyaikan Belalai..."][/caption] ============ “Jurus ke 2!”, kata ki Srondol tegas di depan kelas. “Apaan Ki?” tanya Engkong Ragile sang kopral dari Planet Kenthir “Jangan bawa Kursi kalau mau bercinta!” “Kenapa Ki? Aneh bener?”, kerut heran Tata Marcel “Karena ternyata didalam anu cewek itu nggak ada kursinya. Makanya, jangan heran anu cowok selalu berdiri di dalam anu cewek. Kehabisan tempat soalnya!”, jawab ki Srondol menjelaskan Murid-murid mengangguk dan mencatat ilmu jurus ke 2 di Kursus Perkawinan ini. “Oh, kalau gitu bawa aja kursi lipat!', bisik Nona Inge ke encik Aminkarim “Janganlah mak cik, Bahaya itu, ntar anunya bengkak kejepit!” kata cikAminkarim menolak “Oh iya yah,” kata Nona Inge sambil tertawa terkekeh. [caption id="attachment_83537" align="aligncenter" width="300" caption="Buang Kursinya atau sampeyan bakal kejepit.."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H