[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi -Prabowo Subianto (KOMPAS.com)"][/caption] Entah berapa kali saya menerima pesan BBM broadcast dengan pertanyaan "apa prestasi Prabowo?". Pertanyaan yang juga saya terima dari salah satu rekan sejawat di kantor tempat saya berkerja. Pertanyaannya malah semakin dipertajam dengan kata-kata 'selain mantu Soeharto'. Duh, rasanya tidak mungkin saya membahas soal prestasi selama karir militernya yang selalu juara setiap pelatihan, perang atau dan lain sebagainya. Namanya juga prajurit, setiap tugas--semuanya memang sudah harus diselesaikan dengan baik dan sempurnya. Tidak terlalu penting dicatat dalam sejarah. Dan rasanya agak tidak lazim saja dibandingkan dengan Jokowi yang sudah pernah menjabat sebagai walikota dan gubernur. Dibandingkan dengan bu Risma pun sepertinya juga tidak mungkin. Keduanya sudah punya wewenang sebagai pejabat untuk menyelesaikan masalah di wilayahnya. Tapi baik, walau saya sedikit khawatir tulisan ini membuka rahasia negara--tapi saya rasa, masyarakat Indonesia perlu tahu apa prestasi Prabowo yang besar bagi negara ini walau saat itu tanpa menjabat posisi apa pun di pemerintahan. Tanpa punya wewenang apa pun! Dan salah satu contoh kecil adalah membebaskan Wilfirida. Dengan kedekatannya dengan Mahatir Muhammad, Anwar Ibrahim dan PM Malaysia sekarang--Prabowo mampu mendesak agar Wilfirida dibebaskan. bahkan saya kagum cara berfikir strategisnya yang lebih baik mencari pengacara terbaik negara tersebut untuk membebaskan Wilfrida daripada membayar mahal menyogok milyaran untuk membebaskan BMI tersebut. Kalau akhirnya ada yang koar-koar merasa lebih pahlawan dan melarang di politisasi--ya monggo. Ambil saja prestasinya. Orak pathek'en saya rasa untuk sekelas Prabowo. Yang penting, dengan kedua tangannya sudah ada pahala berbuat baik kepada sesama mahluk Allah. Tak perduli seagama atau bukan. Nah, Bagi saya pribadi--salah satu prestasi terbesar dari Prabowo adalah membeli pabrik kertas KIANI di Kalimantan Timur. Mungkin sekilas banyak yang nyinyir, gituan kok dianggap prestasi. Di demo pula ama karyawannya gegara (katanya) belum bayar gajinya. Hadeh! Padahal, kalau kita mau sedikit cermat, masalah tidak produksinya PT Kiani yang membuat karyawannya di hentikan sementara karena ya gegara selama ini sebelum dibeli Prabowo--mereka memakai kayu 'spanyol' alias separo nyolong. Dan di era Prabowo dilarang, mereka diminta menunggu sampai pohon yang mereka tanam sendiri di lahan konversi mereka sendiri tumbuh dan siap panen. Itu pun tanpa pemecatan atau di ganti outsourcing. Hanya tidak diminta masuk kerja tapi tetap digaji. Hal ini pun saya rasa masih masalah ecek-ecek untuk diangkat dalam tulisan. Karena menurut saya, yang lebih penting untuk diketahui disana adalah adanya dua buah bangunan yang sangat menarik perhatikan. Coba saudara-saudara cek di wikimapia atau google maps lokasi PT KERTAS NUSANTARA di daerah Mangkajang, Kaltim. Saya rasa, yang paham soal pertahanan negara atau sewaktu SD sedikit perhatian dengan pelajaran wawasan nusantara saat penataran P4 akan terkejut. Bayangkan, disebuah pabrik kayu nun jauh di utara Kalimantan. Di sebuah tempat yang dikelilingi oleh hutan belantara terdapat landasan pacu dan pelabuhan laut (dermaga) kapal peti kemas...! [caption id="attachment_331419" align="aligncenter" width="605" caption="Pelabuhan laut dan Bandara "]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H