Mohon tunggu...
Hazmi SRONDOL
Hazmi SRONDOL Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis/Jurnalis

Jika kau bukan anak Raja, bukan anak Ulama. Menulislah...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Langkah Catur Alex Rusli di Teknologi Super 4G-LTE Indosat

24 Desember 2014   06:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:35 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, pertanyaan yang tersimpan dalam hati itu pun dijawabnya dengan launching Super 4G-LTE ini. Betapa terkejutnya, ternyata 23 ribu BTS yang di modernisasi itu semuanya sudah 'ready' atau siap untuk dijadikan sistem 4G-LTE!

Sedangkan teknologi baru ini, secara teknis mampu mencapai 250 Mbps--khususnya yang hansetnya sudah sesuai berspesifikasi Cat-6 seperti Iphone 6, Galaxi Note 4, Motorola Nexus 6, LG-G3 dll. Walaupun kali ini, Kecepatan akses jaringan Indosat Super 4G-LTE "hanya" hingga 185Mbps (download) dan hingga 41 Mbps (upload).

Hanyaaaaaa.... ! Padahal di Indonesia, dapat 1 Mbps atau 2 Mbps saja biasanya girang luar biasa. Hahaha...

Nah, ada cerita menarik lain dari beliau yaitu perihal budaya bisnis operator selular di Indonesia. Jikalau di luar negeri, lazimnya perusahaan telekomunikasi itu menjual produknya memakai sistem "bundling" alias membeli nomer beserta perangkat nya. Sedangkan kita berbeda. Operator hanya menjual SIM card saja, sedangkan pelanggannya membeli ponsel ke toko.

[caption id="attachment_385459" align="aligncenter" width="576" caption="Simcard Indosat Super4G-LTE"]

1419350634813331687
1419350634813331687
[/caption]

Sehingga tak heran, di Indonesia beredar ponsel-ponsel yang sudah digubah sistemnya. Contohnya pada iPhone, beredar versi SU (Software Unlock) dan FU (Factory Unlock). Versi LU ini biasanya harganya lebih murah karena hasil 'jailbreak' produk luar negeri. Walau memang, dibutuhkan sedikit waktu utak-atik apabila mendadak Apple Corp. mengeluarkan update IOS nya.

Memang, hal tersebut akan menjadi tantangan tersendiri untuk para pelaku bisnis operator telekomunikasi di Indonesia. Belum lagi soal sistem akses Internet netizen Indonesia yang lebih banyak mengakses nya lewat selular, berbeda sekali dengan luar negeri yang dominan akses dari internet kabel, sedangkan seluler lebih banyak dipakai ketika sedang dalam perjalanan. Itu pun back-up jika tidak diketemukan spot Wifi disekitarnya.

Sehingga di Indonesia, muncul problem baru kapasitas yang selalu kurang-kurang dan kurang. Baru di tambah kapasita, e, besoknya langsung penuh. Belum juga balik modal mesti menambah perangkat baru lagi. Hahaha...

Saya jadi mendadak jadi ingat kasus kriminalisai industri telekomunikasi yang menimpa Indar Atmanto yang kini dipenjara 8 tahun karena dianggap memakai frekuansi 3G pada perusahaan IM2 yang dipimpinnya lewat produk IM Broom-nya.

Hal-hal seperti itulah yang saya fikir membuat langkah catur Alex Rusli sedikit berhati-hati saat menggelar teknologi baru 4G-LTE ini. Walau ada beberapa media yang menganggap Alex Rusli seakan segan dan tidak sepenuh hati membangun sistem ini, saya rasa ini kurang tepat.

Seperti yang kita ketahui, sebenarnya Indosat sudah mengenalkan sistem ini pada saat ulang tahunnya tanggal 20 November tahun 2014 ini. Namun dalam komersialisasi jaringannya menunggu ULO (uji layak operasi) dari pemerintah. Alhamdulillah, kini ULO tersebut sudah dikantonginya. Walau tetap saja. kehati-hatian dari 'jebakan" oknum iseng atas celah-celah regulasi UU Telkomunikasi dan UU Pidana Korupsi tetap dijaganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun