Menurut penelitian yang dilakukan oleh Raihan Fachrezi Yunus, analisis teknikal merupakan alat yang umum digunakan untuk menghubungkan input (penawaran) dan output (produksi), yang meliputi barang dan jasa. Aspek teknis ini berkaitan dengan proses pengembangan suatu proyek secara teknis dan pelaksanaannya setelah proyek selesai. Selain itu juga dapat dilihat dari ketersediaan bahan, peralatan, teknologi (metode), tenaga manusia, dan dana yang dibutuhkan untuk menunjang proses produksi hingga pada akhirnya menghasilkan barang yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini juga terhubung dengan penelitian Hikmat Nur Azhari, Ir. Rosad Ma'ali El Hadi yang menjelaskan bahwa keahlian teknis adalah suatu analisis yang berkaitan dengan input (penawaran) dan output (produksi), yang meliputi barang dan jasa. Keahlian teknis berkaitan dengan proses pengembangan suatu proyek secara teknis dan pelaksanaannya sesudahnya.
    Sejalan dengan penelitian Darkiman Ruminta, suatu proyek atau usaha harus bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan, baik itu usaha baru atau usaha yang sudah ada. Untuk mencapai tujuan mencapai keuntungan tersebut di atas, perlu ditentukan apakah investasi yang akan dilakukan tepat atau tidak sebelum melakukan kajian apapun. Kajian ini dikenal dengan istilah "studi layaway bisnis", yaitu suatu jenis kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari sebanyak-banyaknya tentang suatu usaha atau proyek yang akan diluncurkan guna menentukan berhasil atau tidaknya usaha tersebut. Dalam karya lain seperti karya Dewi Ratnasari, Nelly Astuti, dan Rizal R. Manullang disebutkan aspek teknis atau operasional disebut juga dengan aspek produksi.
    Berikut beberapa temuan tambahan dari penelitian Oscar Dwi Wahyu Nugraha yang menyatakan bahwa kualitas teknis merupakan indikator seberapa baik suatu proyek berjalan atau telah selesai dan memenuhi standar kualitas yang relevan. Aspek teknologi juga mengalir dari aspek manajemen. Pada awal suatu usaha, suatu produk dapat dikatakan berkualitas jika dapat diproduksi dan diproduksi secara massal dengan mudah. Hal ini sesuai dengan penelitian Ulfa Ramdhani yang menyatakan bahwa keahlian teknis merupakan bagian dari keahlian manajerial. Hal ini terjadi ketika ide bisnis yang dijalankan bertujuan untuk menimbulkan margin keuntungan. Kajian pendahuluan semacam ini cukup penting dilakukan sebelum memulai bisnis. Pada awal suatu usaha, suatu produk dapat dikatakan berkualitas jika dapat diproduksi dan diproduksi secara massal dengan mudah.
     Adapun kesimpulan utama dari jurnal saya adalah aspek teknis berkaitan dengan proses pengembangan suatu proyek secara teknis dan pelaksanaannya setelah proyek selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H