A.Pengertian Pendidikan dan stratifikasi social
Makna Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pendidikan berasal dari kata "didik" dan mempunyai akhiran "pe" dan akhiran "an", sehingga kata ini berarti proses, cara atau tindakan pendidikan. (Poerwadaminto, 1995:323). Pendidikan merupakan kegiatan yang wajib dan direncanakan dengan penuh perhatian. Akan tetapi, Ki Hajar Dewantara dalam Prayitno menjelaskan tentang arti penting pendidikan, yaitu: keperluan hidup bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dari segi makna, pendidikan bertujuan untuk mengarahkan segala daya kodrat yang ada dalam diri anak agar ia menjadi manusia dan anggota masyarakat serta dapat mencapai rasa aman dan kebahagiaan yang hakiki. (Prayitno, 1999:110).
Ada beberapa definisi yang dapat dijadikan acuan untuk mendefinisikan stratifikasi sosial, yaitu: a) Menurut Mosaca: Stratifikasi sosial adalah pembedaan anggota masyarakat berdasarkan statusnya; b) Menurut Max Weber: Stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis, berdasarkan dimensi kekuasaan, hak istimewa, dan gengsi. (Fritz Hotman S. Damanik, 2009:6)
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah suatu konsep yang menunjukkan perbedaan dan/atau pengelompokan secara bertahap dari kelompok-kelompok sosial (masyarakat). Dalam masyarakat ini misalnya, terdapat kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Masyarakat mengelompokkan setiap orang ke dalam kategori yang berbeda-beda, dari yang tertinggi hingga yang terendah. Maka terjadilah stratifikasi sosial. Akan tetapi, ada masyarakat yang membuat penggolongan sosial yang cukup ketat.
Berbagi masyarakat yang tidak puas, mulai dari kelas atas hingga kelas bawah, kemungkinan terjadinya mobilitas sosial sangat besar." Suatu masyarakat dianggap tertutup apabila setiap anggota masyarakat tersebut tetap mempunyai status yang sama dengan masyarakat pada masa lampau. Sekarang disebut terbuka karena setiap anggota masyarakat mempunyai status yang berbeda dengan orang tuanya, dengan prasangka lebih tinggi atau lebih rendah. Mobilitas sosial yang disebutkan di atas berarti perubahan status dalam stratifikasi sosial. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan status, antara lain: pendidikan dan pekerjaan.1
Tidak ada batasan tingkat sosial yang kita kenal sebagai sarana pendidikan dipisahkan dari komunitas sekolah dan dikeluarkan dari tingkat sosial. kelompok dari diferensiasi kurikulum tawaran pendidikan sekolah. Jika orang tua memilikinya Janji menyekolahkan anaknya (Adlini et al., 2022). Sekolah Menengah. Ada kaitannya dengan kedudukan sosial yang tinggi terhadap tingkat
pendidikan seseorang Adanya penentuan pembentukan dan pengembangan peran dalam diri individu. Indeks posisi Sosial mempunyai tingkat tertinggi yang ditentukan oleh berbagai penelitian. Pengejaran pendidikan dari kedudukan sosial mempunyai korelasi penelitian yang tinggi (Putera et al., 2019). Pelapisan Pendidikan sosial berasal dari peran pendidikan yang strategis, sehingga banyak anak yang mengadopsinya Membawa pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, apapun situasi perekonomian saat ini.
Dari Memberikan posisi yang baik pada kelompok sosial menengah dan atas di pasar tenaga kerja sehingga anda bisa memperoleh penghasilan yang tinggi dengan menyelesaikan pendidikan anak anda semakin tinggi pula tingkat pendidikan yang dicapai (Nanawi & Putera., 2019). Posisi di Tarat dan Di kelas sosial yang lebih tinggi, pendidikan formal saja tidak cukup dan harus didorong dengan faktor-faktor lain yang biasanya ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang memiliki faktor-faktor tersebut Dampaknya terhadap lahirnya generasi dalam terbentuknya individu yang lebih baik dan berkualitas sehingga mereka dapat beradaptasi dengan kelompok ini dan mengetahui bagaimana harus bersikap (Muhammad Yasin dkk., 2024). 2.
Diakui atau tidak oleh masyarakat1 Indonesia sebagai negara adalah hal yang menonjol banyak variasi dan perbedaan. Dari manakah perbedaan- perbedaan ini berasal? Suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat multikultural. Oleh karena itu, kondisi tersebut berimplikasi pada diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial.Stratifikasi sosial bisa diklasifikasikan berdasarkan asal, ras, etnis dan tingkat ekonomi. Di Indonesia, stratifikasi sosial berdasarkan garis ekonomi banyak dijumpai dan banyak pengaruhnya terhadap kecemburuan sosial, terutama yang berkaitan dengan kemiskinan. mereka yang dianggap kelas kaya dan miskin.
Stratifikasi berdasarkan aspek ekonomi menentukan sikap dan perilaku terhadap perekonomian. Sikap ekonomi mengacu pada bagaimana seseorang mengambil keputusan yang dianggap pantas dan tepat dalam pengambilan
keputusan ekonomi sekaligus perilaku ekonomi menggambarkan tindakan dan perilaku ekonomi seseorang. Sistem sosiokultural dikatakan sebagai hasil hubungan, komunikasi, dan sosialisasi individu dalam masyarakat serta mempengaruhi bentuk tatanan sosial lingkungan.
Akibat adanya hubungan, komunikasi dan sosialisasi dalam masyarakat maka terciptalah suatu sistem sosial yang membagi masyarakat menjadi lapisan-lapisan atau kedudukan-kedudukan berdasarkan kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan adat istiadat masyarakat (Rahman dan Ega 2018). Struktur yang biasa dibicarakan oleh para ahli antara lain pengelompokan sosial, stratifikasi sosial (strata), perubahan konflik sosial, dan konflik sosial. Memahami dan mengetahui struktur sosial tersebut dapat membantu kita untuk mengenali keberadaan internal suatu tatanan sosial tertentu dan juga membantu kita dalam memecahkan permasalahan yang muncul dalam masyarakat.3
Menurut para ahli, pengertian stratifikasi sosial berbeda-beda diantaranya sebagai berikut:
*Pitirim A. Sorokin, stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk/ Masyarakat dalam lapisan-lapisan kelas yang bertingkat (hierarkis).
*Robert M.Z. Lawang, stratifikasi adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu berlapis-lapis secara hierarkis menurut dimensi kekuasaan dan hak istimewa serta prestise.
*PJ Bouman, stratifikasi sosial adalah sekelompok orang yang dicirikan oleh suatu pola hidup yang mana seseorang menyadari hak-hak tertentu istimewa dan karenanya memerlukan prestise Perusahaan.
*Soerjono Soekamto, stratifikasi sosial adalah pembedaan kedudukan seseorang atau kelompok ke dalam kedudukan vertikal yang berbeda.
*Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Stratifikasi sosial adalah suatu sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat. Pada hakikatnya pengertian di atas sesuai dengan stratifikasi sosial atau stratifikasi sosial sebagai bentuk pembedaan atau pengelompokan anggota masyarakat secara vertikal (berlapis-lapis). 4
D.Dampak dan Upaya stratifikasi social
Penggolongan seseorang atau kelompok ke dalam kelas sosial tertentu mempengaruhi perbedaan hak dan kewajiban. Oleh karena itu, kelas sosial yang dibentuk oleh stratifikasi mempunyai dampak positif dan negatif. Stratifikasi sosial, yang mengacu pada pemisahan individu atau kelompok ke dalam strata berdasarkan faktor-faktor seperti status sosial, kekayaan dan kekuasaan, mempunyai implikasi yang signifikan terhadap hak dan tanggung jawab individu. Menugaskan seseorang ke dalam kelas sosial tertentu dapat menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam cara orang tersebut diperlakukan oleh masyarakat dan tanggung jawab yang diharapkan darinya. Kelas-kelas sosial yang ini lagi-lagi mempunyai dampak positif dan negatif yang berbeda-beda.
Salah satu dampak positif yang timbul dari stratifikasi sosial adalah kemampuannya Untuk memotivasi individu menuju prestasi dan prestise. Karena adanya perbedaan kelas sosial. Individu cenderung merasa termotivasi untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar dapat meningkat dalam kelas sosial.
Motivasi ini tidak hanya mempengaruhi aspek duniawi seperti kekayaan dan status, namun juga dapat mempengaruhi aspek spiritual atau akhirat seseorang. Selain itu, stratifikasi sosial juga dapat mendorong individu untuk bersaing secara sehat, menjaga kesehatan, dan bekerja keras untuk mencapai kemajuan dalam hidupnya.Persaingan yang timbul karena perbedaan kelas sosial dapat menjadi pemicu individu untuk terus berusaha meningkatkan kualitas hidupnya.
Mobilitas sosial memungkinkan terjadinya perubahan generasi dan kesempatan yang lebih besar bagi setiap individu untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya tanpa terhalang oleh faktor-faktor seperti latar belakang sosial atau ekonomi. Selain dampak positif tersebut, stratifikasi sosial juga dapat berkontribusi dalam mendorong pembangunan suatu negara di berbagai bidang. Dengan motivasi, persaingan dan mobilitas sosial, individu yang memiliki motivasi kinerja dapat berperan dalam memajukan perekonomian, infrastruktur, pendidikan dan sektor lainnya. Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan seluruh negara. Oleh karena itu, stratifikasi sosial mempunyai dampak kompleks yang mencakup aspek positif dan negatif.
Meskipun stratifikasi sosial dapat memberikan motivasi, persaingan yang sehat dan mobilitas sosial serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara, penting untuk diingat bahwa perbedaan dalam stratifikasi sosial juga dapat menyebabkan kesenjangan, konflik dan pembatasan akses terhadap sumber daya. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan langkah-langkah yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif stratifikasi sosial sekaligus memaksimalkan dampak positifnya untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.9
a)Dampak positif stratifikasi sosial
*Motivasi berprestasi dan gengsi
*Daya saing dan kemajuan dalam kehidupan
*Mempercepat mobilitas sosial dan perubahan masyarakat
b)Dampak negatif
*Melihat diri Anda eksklusif dibandingkan orang lain
*Meremehkan orang lain
*Menimbulkan sikap ego yang tinggi.
*Konflik antar kelompok
c)Upaya mengatasi stratifikasi sosial
Upaya mengatasi hambatan tersebut dan mencapai keadilan memerlukan pendidikan nyata yang memerlukan kerjasama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Pemerintah harus meningkatkan dukungan keuangan dan infrastruktur untuk pendidikan, terutama di daerah terpencil. Sekolah harus terus mengembangkan praktik pendidikan inklusif dan menyediakan sumber daya keuangan yang memadai bagi siswa yang membutuhkan. Selain itu, kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan harus ditingkatkan melalui berbagai kampanye dan program penyadaran.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H