Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Kanjuruhan Malang angkatan 2023 sukses melaksanakan sosialisasi anti bullying disekolah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk implementasi proyek kepemimpinan dalam bidang pendidikan.Â
Tepatnya di SDN Tanjungrejo 2 Malang kegiatan ini dilaksanakan dan berjalan selama dua hari berturut-turut. Hari pertama, Senin 1 April 2024 sosialisasi dilakukan dengan sasaran guru. Sekitar pukul 12.00 sampai 14.00 WIB Dr. Siti Muntomimah, M.Pd selaku narasumber dan dosen Universitas Kanjuruhan Malang menyampaikan materi anti perundungan. Kegiatan diawali dengan ice breaking, tepuk anti bullying agar audiens lebih semangat mengingat waktu sudah siang dan bersamaan dengan puasa. Selanjutnya pemberian materi yang sangat menarik.Â
"Adapun perundungan tidak hanya dialami peserta didik saja namun juga guru, pentingnya kesadaran dan pengetahuan yang baik mengenai bahaya dan pencegahan tindakan perundungan" ujarnya.
Dalam dunia pendidikan tidak terlepas dengan perundungan, namun pencegahan sejak dini perlu dilakukan agar meminimalisir tindakan tersebut. Perundungan atau bullying merupakan serangan berulang secara fisik, psikologis, sosial, ataupun verbal, yang dilakukan dalam posisi kekuatan yang secara situasional didefinisikan untuk keuntungan atau kepuasan mereka sendiri. Bullying merupakan bentuk awal dari perilaku agresif yaitu tingkah laku yang kasar. Bisa secara fisik, psikis, melalui kata-kata, ataupun kombinasi dari ketiganya.Â
Adapun faktor penyebab bullying ada tiga diantaranya keluarga, kelompok sebaya dan sekolah. Menurut bu Mima atau sapaan akrab narasumber, ketiga faktor tersebut sangat mempengaruhi tindakan bullying. Dilihat dari faktor keluarga misalnya anak yang melihat orang tuanya atau saudaranya melakukan bullying sering akan mengembangkan perilaku bullying juga. Selain itu, faktor kelompok sebaya juga turut andil dalam kasus ini. Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman sekitar rumah kadang kala terdorong untuk melakukan bullying.
Selanjutnya faktor sekolah, karena pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini, anak-anak sebagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi anak-anak yang lainnya. Maka dari itu pentingnya peran pihak sekolah menyediakan penangan khusus terkait hal ini.Â
Solusi dari mahasiswa PPG Prajabatan dengan memberikan arahan guru untuk menerapkan sosialisasi mengenai anti bullying kepada peserta didik, pelaksanaannya pada keesokan hari yaitu Selasa 2 April 2024. Kegiatan ini dilakukan untuk penguatan tindakan pencegahan anti perundungan pada peserta didik dan menekan adanya pelaku-pelaku bullying disekolah.
Selain kegiatan sosialisasi terhadap peserta didik, sebagai pengawal program anti bullying disekolah secara berkelanjutan dibentuk pula duta anti bullying, dikenal dengan sebutan PRABU GEMAS atau disebut juga dengan Prajurit Anti Bullying Generasi Emas. Kader-kader tersebut yang dapat membantu seluruh pihak dalam mencegah bullying di sekolah utamanya SDN Tanjungrejo 2 dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.Â
Dukungan berbagai pihak, terutama tiga pilar pendidikan sangat penting perannya guna mencegah adanya perilaku perundungan atau bullying. Melalui kegiatan sosialisasi ini, menjadi salah satu usaha positif guna menyiapkan generasi bangsa yang lebih baik dimasa mendatang.