Mohon tunggu...
srytn_
srytn_ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa

Manusia adalah makhluk yang fana, menulislah maka kamu akan abadi dalam sejarah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopiku

9 Oktober 2020   08:04 Diperbarui: 9 Oktober 2020   08:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aih, aroma kopi ini
membawa lamunanku jatuh padamu
memaksa kakiku untuk menyusuri ruang kosong itu
aku termangu,
kenangan seolah tertawa
melihat ketidakberdayaanku
tak mampu menghapus jejakmu dari ingatan

"hei, kenapa diam? kemarilah pungut aku?"

aku tersentak
suara itu menggema di telinga
pelan pelan kuayunkan kaki
memungut satu persatu kenangan
berserakan di lantai
dadaku panas, api rinduku semakin menyala

biar saja kukantongi semuanya
akan kujadikan pemanis
saat menyeduh kopi di malam hari
barangkali kepulan asapnya
mampu membawamu kembali ke pelukku

"ah, rupanya rindu ini masih milikmu"

Sumenep, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun