Mohon tunggu...
SRIYATI -
SRIYATI - Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ah, Anakku

12 Mei 2015   03:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Minggu, 10 Mei 2015 sebuah tulisan dan hasil scan di face book menyatakan, “Bagaimana ini?”  Tulisan tersebut berisi tiga perintah beserta jawabannya.  Meski tidak diketahui siapa yang membuat soal dan siapa  yang menjawab, sajian yang berisi perintah/pertanyaan sederhana dan jawaban lugu tersebut mengundang senyum, bahkan tawa orang yang membaca.  Ketika tulisan ini dibuat, dua seorang guru menceritakan sekaligus mengeluhkan tentang keinginan anaknya dalam berpakaian yang dianggap kurang sopan.  Guru pertama mengungkapkan keinginan anaknya untuk mengenakan kaos saat mengikuti try out di sekolah lain.  Hal tersebut sempat menghadirkan keributan kecil antara orang tua dan anak, dan berakhir dengan tangisan anak karena terpaksa mengikuti kemauan orang tua.

Guru kedua menimpali cerita tersebut.  Ketika anaknya minta dibelikan pakaian, dan hal tersebut ditindaklanjuti dengan membelikan pakaian tanpa sepengetahuan si anak.  Dia berniat memberi surprise pada anak, tetapi apa yang didapat adalah hal di luar dugaannya.  Si anak dengan tenang mengatakan, “Ibu saja yang memakai pakaian ini”.  Hah?  Kontan yang mendengar cerita ini langsung tertawa.  Si anak meminta ibunya untuk meng-up date pengetahuannya tentang pakaian.  Berdasar kedua cerita tersebut, akhirnya kedua guru tersebut menyimpulkan, bahwa apa yang menurut kita sopan dan baik, belum tentu ditanggapi sama oleh anak , dan kita selaku orang tua hendaknya selalu mengikuti perkembangan jaman untuk tahu kemauan anak.

Orang tua sering menganggap bahwa apa yang dianut dan disampaikan adalah sesuatu yang mutlak kebenarannya, apalagi kalau sudah mengatakan, dulu kakek nenek kita juga begitu.  Wah, telak itu, sepertinya generasi selanjutnya sudah tidak punya pilihan lain, selain mengikuti.  Mengingat hal itu, bersyukurlah kita yang memiliki orang tua yang mau tahu anak.  Dari sekelumit cerita di atas, semoga mampu mengingatkan kita pada salah satu pesan “didiklah anakmu sesuai jamannya”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun