Media sosial memiliki hakikat untuk memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk berinteraksi lebih intensif tanpa jarak dan waktu yang seringkali menjadi penghambat.Â
Pesan dapat mengalir dengan cepat kepada pihak yang berkepentingan ataupun entitas yang memiliki perhatian terhadap berbagai pemberitaan.Â
Sosial media memang mempermudah para penggunanya untuk berbagi dan menciptakan pesan melalui jejaring sosial, media online, forum dunia maya dan dunia virtual.Â
Keberagaman pengguna media sosial yang memiliki kesamaan dalam mencari informasi merupakan sasaran penyebaran informasi para integrator sosial yang berupaya membangun konten homogen sesuai dengan kepentingannya.Â
Pada konteks ini, meskipun mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapat, tetapi para pengguna dalam posisi pasif sebagai penerima informasi, sehingga pembuat pesan leluasa untuk terus menerus memproduksi pesan untuk mendapatkan keuntungan.Â
Keleluasaan para pembuat pesan yang positif maupun negatif semakin kuat karena perangkat untuk mengakses atau menggunakan media sosial semakin murah dan terjangkau oleh masyarakat meskipun dalam kualitas yang terbatas.
Media sosial memiliki fungsi antara lain untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web, mentransformasikan praktik komunikasi searah media siaran dari satu institusi media kebanyak audience (one to many) menjadi praktik komunikasi dialogis antar banyak audience (many to many).Â
Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Perkembangan dalam diseminasi informasi yang sangat progresif dalam lingkup kebebasan komunikasi antara lain mentransformasi seseorang sebagai pengguna isi pesan, menjadi pembuat pesan itu sendiri.
Pengguna media sosial yang heterogin dari aspek sosial budaya, ekonomi dan politik itu, tidak dapat disangkal bahwa mereka dapat bertindak sebagai pribadi ataupun kelompok yang memanfaatkan media sosial untuk kepentingannya yang beragam dan berhubungan dengan opini publik demi memenuhi kebutuhan informasi menyenangkan meski tidak benar.Â
Media sosial disebut pula sebagai media baru karena memiliki karakter interaktif, dan berbeda dari media utama, sedangkan media utama dikategorikan sebagai media lama.Â
Media utama juga didukung pula oleh kekuatan teknologi komunikasi. Media lama tetap memiliki khalayak dan sebagai rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan.Â