Karena teman-temannya pada pindah sekolah. Merasa anakku di pondok pesantren sendirian. Kita sebagai orang tua . Kalau dipaksakan takut jadi masalah dalam fisik dan psikis anakku .
Sama bapaknya masih dipertahankan untuk sekolah di pondok pesantren. Ya...namanya anak-anak yang belum bisa berpendirian tetap.
 Jadi anakku mau sekolah lagi di pondok pesantren asal minta uang 2 juta untuk mentraktir teman-temannya yang keluar dari pondok pesantren.Â
Karena bapaknya masih mengharapkan . Agar anakku tetap bersekolah di pondok pesantren . Dikabulkannya permintaan tersebut. Sedang penulis sebagai ibunya kurang setuju.Â
Karena melihat watak anakku yang masih plin-plan. Ternyata baru sekolah 1 bulan di tahun pelajaran 2022-2023 naik kelas ke kelas 4 ( SMA / SMK kelas 1 ). Sekitar bulan Agustus 2022 ingin pindah ke sekolah SMK.
Ya,Allah...betul sekali dugaanku . Ternyata anakku berubah lagi pikirannya. Sudah minta petunjuk kepada Allah sekolah yang terbaik. Mungkin sudah nasibnya anakku harus pindah sekolah.Â
Lalu didaftarkan ke sekolah negeri . Anakku ingin masuk sekolah SMK . Ternyata daftar ke negeri gagal. Padahal ceritanya ada jatah anak guru. Kenyataannya tetap bisa masuk ke negeri asalkan ada uang 25 juta.Â
Penulis dan suami bingung juga kalau harus memaksakan masuk ke SMKN dengan jalur belakang . Penulis sejak kecil sampai dewasa belum pernah .
Segala urusan harus menggunakan uang. Kalau hanya sekedar pengganti bensin suka . Lalu cari info SMK Swasta yang dekat dari rumah.Â
Alhamdulillah dapat SMK Swasta dengan biaya terjangkau .Masuk PPDB hanya 5 juta kurang dan SPP hanya Rp 270.000/ bulan. Letak sekolahnya masih satu kecamatan dengan rumahku.Â
Untuk menutup biaya sekolah dan biaya kuliah. Â Dengan cara tutup lubang gali lubang. Alhamdulillah masih ada teman dan saudara yang membantu keuanganku.Â
