Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Warna Pelangi Warna Warni

6 November 2022   07:04 Diperbarui: 6 November 2022   07:12 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penulis hari ini mau menulis puisi Akrostik dengan judul " Warna Pelangi Warna Warni ". Dari kata- kata tersebut akan terurai ide-ide untuk sebuah tulisan . Disesuaikan dengan apa yang dilihat,dirasakan serta yang ada di lingkungan sekitar. Yuk...kita simak saja !!

WARNA PELANGI WARNA -WARNI


Wajah cantik nan menawan 

Allah menciptakan manusia ada perempuan,laki-laki sampai bayi 

Rahasiah yang manusia tidak tahu hanya Allah yang tahu 

Namanya manusia bermacam-macam watak dan sifatnya 

Allah sangat benci kepada manusia yang mengumbar aurat

Perempuan yang banyak mengumbar aurat 

Entah ingin jadi viral biarkan aurat dipertontonkan

Laki-laki hidung belang paling suka melihat lekukan yang indah serta aduhai 

Asalnya hanya konten saja 

Namun karena ingin viral ke atas pakai kerudung ,ke bawah dipertontonkan lekukan yang paling seksi 

Gara- gara ingin dikenal orang 

Itulah jaman sekarang 

Wajah cantik dibiarkan begitu saja aurat terbuka lebar 

Anak-anak kecil juga ikut-ikutan seperti orang dewasa

Risih melihatnya ,kadang-kadang malu sendiri melihatnya 

Nampak rupa yang indah dan menawan 

Asyiknya dunia saat ini video beredar dimana-mana 

Wajah yang cantik kalah dengan wajah yang lugu selalu menutup aurat 

Alam sangat marah kepada manusia timbulnya bencana dimana-mana

Risau kalau melihat pemandangan yang tidak baik kita lihat atau ditonton 

Nasihat  Ustad - Ustazah bertaubahlah manusia 

Ingat hidup manusia tidak lama hanya Allah Yang Tahu adanya qhodo dan qhodar.

Semoga bermanfaat untuk pengunjung blog Kompasiana yang semakin keren... 

#Tantangan Menulis Setiap  Hari ke 6

# Sahabat Literasi 

# Menulis refresing pikiran 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun