Penulis hari ini akan bercerita tentang " Tetanggaku yang pertama bisa menolong kita " .  Pada bulan Juni  2007 penulis melahirkan anak ke 4.  Seorang anak laki-laki berat badan 2,9 kg tinggi 50 cm. Biasanya yang mengasuh anak-anakku adalah adik ke 6.Â
Hanya adikku sudah bekerja di sebuah perusahaan . Jadi bisa mengasuh ada di rumah atau lagi libur kerja. Anak-anakku yang ke 1,2,3 diasuh oleh adik-adiku yang lainnya.Â
Dengan terpaksa mencari pengasuh yaitu tetanggaku. Sejak melahirkan sampai usia anakku baru 2 minggu sudah ditinggal kerja. Pada waktu melahirkan anakku ke 4 penulis mengajar kelas 6.Â
Kebetulan jarak antara rumahku dan sekolah dekat. Hanya dengan berjalan kaki sekitar 5-10 menit. Ya...namanya bertemu dengan tetangga di jalan. Kadang-kadang ada juga yang suka menyapa.Â
Dan mengajak berbicang-bincang sejenak. Jadi perjalanan  ke sekolah harus bisa ditempuh 5 menit. Bisa sampai 15 menit, kita juga harus menghargai tetangga.Â
Biasa di sekolah istirahat jam 09.30-10.00 .Jadi ada waktu istirahat suka pulang dulu ke rumah untuk menyusui anakmu . Yang mengasuh jam kerja sehari dari jam 06.00-12.30 kalau masuk sekolah pagi.Â
Kalau masuk sekolah siang pengasuh dari jam 12.00-17.30. Apabila suamiku libur dari kerjaan . Pengasuh diliburkan, paling dalam sebulan hanya 20 hari. Tapi olehku dibayar 30 hari ada bonus 10 hari.Â
Pengasuh juga di rumah tidak disuruh mengurus pekerjaan rumah tangga . Hanya mengasuh saja ,karena pekerjaan rumah tangga dikerjakan olehku dan suamiku atau adikku.Â
Ya, punya pengasuh juga ada positif dan negatifnya juga. Di dalam bertetangga kita juga saling menolong dan saling membutuhkan. Punya pengasuh positifnya adalah :
1. Anakku yang bayi ada yang memperhatikan