Tadi pagi pukul 06.43 penulis dapat kiriman video dari Channel Youtobe ke grup sekolah. Isinya sangat prihatin dalam dunia pendidikan . Setelah pasca pandemi covid.19.Â
Video dari ahli pakar pendidikanÂ
Dari video tersebut sangat betul sekali. Perubahan tingkah laku kepada murid-murid terlihat sekali. Seperti contoh di bawah ini :
1. Muridku  baru menulis berupa rangkuman 1/2 papan tulis menghabiskan waktu 3 jamÂ
2. Sifat jail kepada teman sebangku diambil pensil/penghapusÂ
3.Baru belajar 10-15 menit sudah minta ijin mau ke kamar mandi. Datang ke dalam kelas bawa makanan atau minuman
4. Baru mengerjakan tugas ke 1 pas tugas ke 2 minta di PR kan di PJJ
5. Dalam seminggu sekolah 3 hari ijin sakit / ada keperluan keluarga
6. Dari kelas 1-2-3 diajar olehku masih ada yang belum lancar membaca ( Dikte ) sebanyak 3 murid.
7. Kalau ada PR masih ada yang dikerjakan oleh orang tuanya.Â
8. Ada salah satu murid kerjaan setiap ke sekolah. Bukannya belajar akan tetapi ngobrol terus sama temannya. Padahal beda tempat duduk.
9. Waktu PJJ ada murid tidak pernah mengirim tugas. Kalau mengirim tugas di antar ke rumah. Isi tugasnya tidak nyambung dengan tugas yang diberikan oleh guru.
9. Kalau ada PR yang mengerjakan orang tuanya.
10. Kalau ada tugas berupa video bernyanyi / membaca puisi. Ada suara dabing orang tuanya seperti suara bapak/ibuÂ
11. Pada saat pembagian rapot SMT 1 dan 2. Dari guru mata pelajaran di dalam E_Rapot tidak ada nilainya.Â
Dari kasus di atas sangat memprihatikan sekali. Dunia pendidikan jadi hancur setelah pandemi covid. 19. Bukan hanya dunia pendidikan. Bidang ekonomi ,parawisata ,kuliner dll . Banyak yang gulung tikar karena kurang pengunjung.
Penulis sebagai wali kelas tetap memberikan motivasi . Agar murud-murid kembali seperti dulu. Saat tidak adanya pandemi Covid. 19. Supaya Murid-muridku tertantang.Â
Diadakan lomba siapa yang cepat mengerjakan tugas. Kegiantan belajar mengajar ( KBM). Sehari 3 mata pelajaran yang harus diselesaikan oleh murid-muridku. Jumlah muridku adalah 25 orang.
Bagi yang menyelesaikan 3 mata pelajaran ( Tema ) diberi permen 5 buah. Bagi yang seharian belajar hanya dapat 1 mata pelajaran diberi permen 2 buah. Kalau kue berupa coklat bengbeng,coklat wafer rasa kelapa diberi 2 buah.Â
Bagi yang bisa mengerjakan 1 mata pelajaran sehari diberi 1 buah. Akhirnya Murid-muridku berlomba-lomba supaya dapat permen atau coklat yang harga 2000. Diadakan lomba seminggu sekali dengan uang sendiri.Â
Semoga bermanfaat dari curhatku untuk pengunjung blog Kompasiana yang semakin keren...
#Tantangan menulis setiap hari yang ke 22
# Sahabat Literasi
# Semangat untuk berliterasiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H