Gua Belanda peninggalan jaman dulu berada di Tahura Pakar Dago _BandungÂ
Kalau ingat waktu sekolah di SD belajar sejarah . Cerita Jaman penjajahan di Indonesia sepertinya anak-anak sekarang. Â Tidak begitu senang dengan membaca sejarah panjang .
Di halaman buku terurai dengan apik oleh pengarang.Membaca  isinya sejarah sangat  bagus menurutku. Mungkin karena penulis kelahiran 66.
 Di SD ada pelajaran PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa ). Betul atau tidak yah kepanjangan PSPB ???
Lupa lagi karena mata pelajaran tersebut sudah dihapus sejak dulu. Tapi penulis masih ingat cerita dari Pak Guru di SD. Kalau Pak Guru bercerita sangat senang dan menyimak dengan khusus olehku dan teman-temanku di SD.
Misalnya pertama datang orang asing ke Indonesia tujuannya hanya berdagang dengan pedagang-pedagang dari Indonesia.Â
Karena negara Indonesia sangat kaya dan berlimpah ruah segala kekayaan alamnya. baik yang diperbaharui dan tidak diperbaharui.Â
Tujuan bangsa Belanda datang ke Indonesia hanya berdagang. Tetapi karena melihat keadaan Indonesia . Mereka tertarik ingin menempati pulau-pulau yang ada di Indonesia.Â
Dokpri Gubernur Jenderal Belanda yang menyuruh rakyat Indonesia membuat jalan dari Anyer ( Banten ) Â sampai ke Panarukan ( Jawa Timur ).
Rakyat Indonesia dipaksa oleh Gubernur Jenderal Belanda bernama Herman Willem Daendels seperti :
1. Membuat jalan  tanpa diberi upah ( kerja rodi ).Rakyat sangat sengsara atas perlakuan jenderal tersebut.
2. Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
3.Membuat pangkalan laut di Merak dan SurabayaÂ
dll.Â
Akibatnya rakyat Indonesia banyak yang meninggal dunia dan menjadi korban kebiadaban jenderal Daendels. Kemiskinan dan kemelaratan timbul di mana-mana.Â
Hal ini terjadi karena rakyat tidak bisa menggarap sawah ,ladang dan peternakan. Karena dihabiskan dengan kerja rodi .
Dokpri Jenderal Gubernur BelandaÂ
Jenderal Van Den Bosch menerapkan tanam paksa. Dalam kebijakan tersebut rakyat harus menjual hasil panennya. Berupa kopi dan tebu dijual kepada Belanda dengan harga murah. Tidak terasa negara Indonesia dijajah oleh Belanda selama 3,5 abad.Â
Dokpri Gua Jepang di Tahura Pakar Dago Dago _BandungÂ
Tentara Jepang ke Indonesia bertujuan berdagang. Karena tertarik dengan kekayaan Indonesia . Akhirnya sama ingin menjajah. Rakyat Indonesia lebih menderita lagi.Â
Dokpri Letnan Jenderal JepangÂ
Setelah Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hirosima dan Nagasaki. Akhirnya tentara Jepang kalah perang melawan Sekutu. Pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hirosima merupakan pangkalan perang tentara Jepang.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Kekalahan Jepang membuat Indonesia memanfaatkan situasi yang sangat menguntungkan.
Kondisi tersebut sangat senang oleh tokoh-tokoh pejuang Indonesia. Untuk mempersiapkan kemerdekaan. Maka dibentuknya PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ).
Maka pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menyatakan kemerdekaannya dengan membacakan . Teks Proklamasi yang di Ttd  oleh Soekarno -Moh.Hatta.Dibacakab di rumah Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No.56 ( Jl. Proklamasi Jakarta. Â
Yang menulis naskah adalah Soekarno sedangkan yang mengetik naskah Proklamasi adalah Sajoeti Melik .Sedangkan yang menjahit benderanya yaitu Bu Fatmawati istri Pak Soekarno.
Semoga negara Indonesia yang sudah berusia 77 tahun semakin tua ,semakin kokoh dan lebih maju. Walaupun penjajahan di Indonesia sangat merugikan rakyat Indonesia.Â
Tetapi peninggalan bangunan atau tempat rekreasi yang bisa kita kunjungi di kota Bandung Jawa Barat seperti :
1. Goa Belanda dan Goa Jepang di Tahura Pakar Dago Bandung
2. Gedung Sate yang sekarang sebagai ibu kota provinsi Jawa BaratÂ
3. Gedung RRI di BandungÂ
4. Museum Geologi Bandung.
5. Museum Sabuga ITB Bandung
6. Gedung Peneropong Bintang Bosha di LembangÂ
7. Museum Pos dan Giro Bandung
8. Taman Perjuangan di Tegallega BandungÂ
9. Museum SriBaduga Bandung
dll.
Kita tinggal menikmati kemerdekaan dengan menjaga kelestariannya. Jangan sampai gedung -gedung atau taman-taman peninggalan kolonial penjajahan di Indonesia hilang /punah.Â
Semoga tulisanku bermanfaat bagi para pengunjung blog Kompasiana yang semakin keren...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H