Pulang ke rumah wajah suamiku penuh kemarahan dan kebencian kepadaku. Datang ke rumah langsung marah-marah.Â
Suamiku : " Mamah...mendoakan agar bapak tidak dapat ikannya ???
Penulis : Ya...Mamah mendoakan agar bapak tidak dapat ikan. Supaya berhenti memancing ikan.
Suamiku : Boleh...Bapak tidak akan memancing ikan lagi. Tapi bapak mau mancing ikan yang pakai anting . Bagaimana mamah setuju ???
Akhirnya diriku diam seribu bahasa. Suamiku tetap masih marah. Disuguhan makan,minum dll tidak mau. Pertengkaran terjadi gara-gara tidak dapat ikan.Â
Selama 1 Minggu suamiku masih marah kepadaku. Karena diriku kalau bertengkar lebih baik diam dan mengalah. Walaupun suami ditanya diam,diberi makanan dan minum dll diam.Â
Sudah tidak aneh lagi ,sudah biasa kalau sudah bertengkar 1 Minggu tidak bertegur sapa sampai tidurpun langsung pisah kamar. Ya...sudah tahu sifat dan watak suamiku seperti itu .
Setelah 1 Minggu suamiku jadi pendiam. Lalu olehku ditanya .
Penulis : "Pak...Maafkan mamah yah, sudah mendoakan agar bapak tidak dapat ikan saat memancing ???
Suamiku : Ya,...tidak apa-apa ??? Memang bapak yang salah . Karena tidak memberitahukan sebelumnya mau mancing. Bukan apa-apa ???
 Bapak malu sama teman-teman karena bapak kalah tidak dapat 1 ekorpun ikan. Biasanya paling sedikit suka dapat ikan 3 kg. Jadi di kantor ,bapak terus-terusan diejek oleh teman-temanku di kantor .