Sejak harga minyak goreng mahal. Penulis sebagai ibu rumah tangga harus mengirit juga, pemakaian minyak goreng. Biasanya tiap bulan suka menggoreng kerupuk kecil yang seperti untuk bubur ayam.
Dalam satu bulan kebutuhan minyak goreng hanya 4 liter ( 2 kemasan yang masing-masing 2 literan ). Minyak goreng sangat dibutuhkan oleh emak-emsk . Apalagi yang jualan goreng-,gorengan harganya jadi naik.Â
Penulis waktu lebaran membeli minyak goreng untuk bingkisan lebaran. Harga yang kemasan 2 liter adalah Rp 50.000 . Sedangkan membuat bingkisan lumayan banyak sekitar 20 bingkisan.Â
Setelah lebaran persediaan habis minyak goreng lalu membeli ke Supermarket harganya Rp 48.000/ 2 literan. Coba cek harga di toko atau warung terdekat harganya Rp 55.000/ 2 literan .
Dari setiap Minggu diriku rajin mengecek harga minyak goreng. Ternyata masih melambung tinggi. Dahulu minyak goreng paling mahal hanya Rp 25.000/ 2 literan.Â
Sampai kapankah harga minyak goreng bisa stabil seperti dulu ???
Tolong pelaku usaha minyak goreng jangan ditimbun dosa !!! Sudah main curang minyak di pasaran mahal. Disebabkan penimbunan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.Â
Setiap daerah harga Minya goreng berbeda. Penulis juga tidak mengerti bisa seperti itu !!!Â
Kalau mau membeli gorengan seperti :
1. Goreng pisang
2. Gorengan bala-balaÂ
3. Gorengan tempe mendoan
4. Gorengan gehu (tauge +tahu )
dll.
Biasanya 1 buah bala-bala sebelu minyak goreng mahal. Bisa 2000 dapat  3 gorengan. Kalau saat ini harga minyak goreng mahal. Kalau membeli gorengan 5000 dapat 4 gorengan.Â
Ada juga yang mematok harga 2000-5000/ satu gorengan agak besar.Ya...ada bagusnya kita tidak perlu jajan gorengan  Hanya kasihan kepada pedagang gorengan yang gulung tikar . Jajan gorengan yang banyak minyak bisa kolestrol.Â
Semoga tulisanku atau curahan hati dari ibu rumah tangga. Tolong turunkan harga minyak goreng. Semoga tulisanku ada yang menanggapi oleh pejabat yang berwenang. Trimks...blog Kompasiana memberikan topik pilihan yang luar biasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H