Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Anakku Memilih Sekolah yang Tepat

25 Juni 2022   14:38 Diperbarui: 25 Juni 2022   14:40 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Anakku baru masuk sekolah di pesantren 3 tahun yang lalu 

Di bulan Juni 2022 merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan dan menggembirakan. Mengapa demikian ???

dokpri 
dokpri 

Dokpri Setiap malam belajar bersama dan bimbing oleh Ustad yang ada di pesantren 

Mungkin bagi murid yang pintar nilainya pasti bagus lebih dari 85. Bagi murid yang IQ pas-pasan pasti mendapatkan nilai KKM . Ada nilai KKM 60,70,75,80 tergantung kebijaksanaan dari sekolah atau yayasan.

dokpri 
dokpri 

Dokpri Ustad memberikan tausiah setiap malam sebelum tidur 

Anakku mulai bimbang untuk menentukan pilihan sekolah. Karena sekolah di pesantren harus sampai kelas 6 baru mendapatkan ijasah kelulusan ( SMA/SMK kelas 3). 

dokpri 
dokpri 

Dokpri Pembekalan sebelum pulang ke rumah masing-masing oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren dan Ustad serta Ustazah 

Untuk saat ini anakku baru sekolah kelas 3 ( SMP ) . Kalau di pesantren baru belajar 50% . Jadi masih panjang yang harus dilalui anakku. Dari teman-teman sejak kelas 1-3 ada sahabatnya yang pindah sekolah . 

dokpri 
dokpri 

Dokpri Ustad dan santri 

Untuk melanjutkan ke sekolah umum ,anakku galau juga kehilangan sahabatnya . Akhir memberi keputusan kepadaku sebagai ibu dan bapak. Bahwa anakku mau daftar ke sekolah umum.

dokpri 
dokpri 

Dokpri Setiap selesai sholat Magrib santri-santri mengaji dibimbing oleh Ustad 

Ya...keinginan anakku dikabulkan mengikuti tes jalur anak guru. Sebagai orang tua ingin anakku bisa belajar di mana saja.  Asal anakku bisa mengikuti pelajaran di sekolah umum dan mempunyai teman yang baik.

dokpri 
dokpri 

Dokpri  2 sahabat pindah ke sekolah umum . Walaupun sudah pindah sekolah mereka tetap bermain game bersama-sama sebagai hiburan 

Karena anakku sudah 3 tahun dididik di pondok pesantren . Agak khawatir juga kalau pindah sekolah. Apalagi baru berusia 15 tahun masih plin-plan dalam mengambil keputusan.  

dokpri 
dokpri 

Dokpri Teman anakku yang online 

Pada waktu malam anakku berbicara kepada bapaknya. Dia mengatakan mau belajar di pondok pesantren saja. Jadi rencana hari Senin,27-06-2022 mau daftar ke sekolah umum jalur prestasi atau rapot tidak jadi.

dokpri 
dokpri 

Dokpri Teman anakku sambil merokok elektrik 

Anakku mengambil keputusan yang terbaik. Sesuai doakan setiap malam mendoakan .Agar anakku bisa memilih sekolah yang terbaik menurut Allah.

dokpri 
dokpri 

Dokpri Enak sambil bermain game ,merokok elektrik 

Alhamdulillah ...doaku dikabulkan setiap selesai sholat wajib dan sunat. Penulis sebagai orang tua (ibu) minta petunjuk kepada Allah Subhanawataala yang terbaik untuk sekolah anakku.

Bukan berarti sekolah umum tidak baik. Semua sekolah punya visi dan misi yang terbaik. Hanya anakku sudah terbiasa belajar di asrama . Tergantung anak juga bisa memilih teman baik atau tidak ???

Setelah di rumah bukannya belajar . Tetapi bermain dengan teman baru. Kalau teman baru anak yang baik. Tidak masalah ,kalau teman baru mengajak yang melakukan perbuatan tidak baik. Anakku takut terbawa arus pergaulan bebas .

Penulis tidak sengaja bisa melihat teman anakku yang sedang bermain game secara online. Sambil merokok elektrik dan diriku menyimak . 

Penulis merasa kaget...Mengapa bisa melihat dan menyimak di grup Instagram anakku dengan teman-temannya. Lalu bertanya kepada kakaknya. Kata kakaknya si adik suka pakai Akun  Instagram punya mamah.

Semoga tulisanku bermanfaat untuk pengunjung blog Kompasiana yang semakin keren...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun