Dokpri Anakku baru masuk sekolah di pesantren 3 tahun yang laluÂ
Di bulan Juni 2022 merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan dan menggembirakan. Mengapa demikian ???
Dokpri Setiap malam belajar bersama dan bimbing oleh Ustad yang ada di pesantrenÂ
Mungkin bagi murid yang pintar nilainya pasti bagus lebih dari 85. Bagi murid yang IQ pas-pasan pasti mendapatkan nilai KKM . Ada nilai KKM 60,70,75,80 tergantung kebijaksanaan dari sekolah atau yayasan.
Dokpri Ustad memberikan tausiah setiap malam sebelum tidurÂ
Anakku mulai bimbang untuk menentukan pilihan sekolah. Karena sekolah di pesantren harus sampai kelas 6 baru mendapatkan ijasah kelulusan ( SMA/SMK kelas 3).Â
Dokpri Pembekalan sebelum pulang ke rumah masing-masing oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren dan Ustad serta UstazahÂ
Untuk saat ini anakku baru sekolah kelas 3 ( SMP ) . Kalau di pesantren baru belajar 50% . Jadi masih panjang yang harus dilalui anakku. Dari teman-teman sejak kelas 1-3 ada sahabatnya yang pindah sekolah .Â
Dokpri Ustad dan santriÂ
Untuk melanjutkan ke sekolah umum ,anakku galau juga kehilangan sahabatnya . Akhir memberi keputusan kepadaku sebagai ibu dan bapak. Bahwa anakku mau daftar ke sekolah umum.
Dokpri Setiap selesai sholat Magrib santri-santri mengaji dibimbing oleh UstadÂ
Ya...keinginan anakku dikabulkan mengikuti tes jalur anak guru. Sebagai orang tua ingin anakku bisa belajar di mana saja. Â Asal anakku bisa mengikuti pelajaran di sekolah umum dan mempunyai teman yang baik.
Dokpri  2 sahabat pindah ke sekolah umum . Walaupun sudah pindah sekolah mereka tetap bermain game bersama-sama sebagai hiburanÂ
Karena anakku sudah 3 tahun dididik di pondok pesantren . Agak khawatir juga kalau pindah sekolah. Apalagi baru berusia 15 tahun masih plin-plan dalam mengambil keputusan. Â
Dokpri Teman anakku yang onlineÂ
Pada waktu malam anakku berbicara kepada bapaknya. Dia mengatakan mau belajar di pondok pesantren saja. Jadi rencana hari Senin,27-06-2022 mau daftar ke sekolah umum jalur prestasi atau rapot tidak jadi.
Dokpri Teman anakku sambil merokok elektrikÂ
Anakku mengambil keputusan yang terbaik. Sesuai doakan setiap malam mendoakan .Agar anakku bisa memilih sekolah yang terbaik menurut Allah.
Dokpri Enak sambil bermain game ,merokok elektrikÂ
Alhamdulillah ...doaku dikabulkan setiap selesai sholat wajib dan sunat. Penulis sebagai orang tua (ibu) minta petunjuk kepada Allah Subhanawataala yang terbaik untuk sekolah anakku.
Bukan berarti sekolah umum tidak baik. Semua sekolah punya visi dan misi yang terbaik. Hanya anakku sudah terbiasa belajar di asrama . Tergantung anak juga bisa memilih teman baik atau tidak ???
Setelah di rumah bukannya belajar . Tetapi bermain dengan teman baru. Kalau teman baru anak yang baik. Tidak masalah ,kalau teman baru mengajak yang melakukan perbuatan tidak baik. Anakku takut terbawa arus pergaulan bebas .
Penulis tidak sengaja bisa melihat teman anakku yang sedang bermain game secara online. Sambil merokok elektrik dan diriku menyimak .Â
Penulis merasa kaget...Mengapa bisa melihat dan menyimak di grup Instagram anakku dengan teman-temannya. Lalu bertanya kepada kakaknya. Kata kakaknya si adik suka pakai Akun  Instagram punya mamah.
Semoga tulisanku bermanfaat untuk pengunjung blog Kompasiana yang semakin keren...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H