Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kado Kenang-kenangan dari Murid-muridku

23 Juni 2022   16:06 Diperbarui: 23 Juni 2022   16:09 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Dapat kado dari kelas 2 sebuah cincin . Selama 35 tahun mengajar baru saat ini.

Pada hari Rabu,22-06-2022 di sekolahku pembagian rapot . Penulis merupakan guru kelas 1 & 2 SD. Dari orang tua murid dapat kado. Ya...mungkin hasil kumpulan dari orang tua murid. 

Dokpri Bisa Berselfi ria dengan orang tua kelas 2 
Dokpri Bisa Berselfi ria dengan orang tua kelas 2 

Menurut bendahara kelas 1 & 2  hasil untuk membeli kado dari iuran yang dikumpulkan tiap bulan. Itu juga yang mau ikutan . Tapi ada juga yang tidak ikut iuran. Mungkin faktor kurang mampu untuk iuran.

Dokpri 2 orang muridku ada yang pindah sekolah keluar kota 
Dokpri 2 orang muridku ada yang pindah sekolah keluar kota 

Penulis juga tidak menyangka dapat kado . Padahal tidak mengharapkan sesuatu dari orang tua murid . Krn takut juga jadi masalah di kemudian hari. Untuk memberi nilai kepada murid-murid disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. 

Dokpri Berselfi ria dengan orang tua murid kelas 1 
Dokpri Berselfi ria dengan orang tua murid kelas 1 

Kadang-kadang penulis juga takut kalau ada orang tua yang memberi kando dan makanan pas anaknya kurang mampu. Kalau anaknya pintar tidak ada masalah . Biasanya yang ampu suka mengharapkan nilai. 

Dokpri Photo kenang-kenangaan kelas 1 
Dokpri Photo kenang-kenangaan kelas 1 

Jadi berat juga diberi kado sebagai kenang-kenangan. Hanya memberi doa juga sudah ,Alhamdillah ...Pengalamanku dahulu pernah ada orang tua memberi amplop . 

Dokpri Ada yang menyusul mengirim kado kelas 2
Dokpri Ada yang menyusul mengirim kado kelas 2

Pas anaknya tahun kemarin tidak naik kelas. Ya ..Bagaimana bisa naik kelas datang ke sekolah berkelahi ,tidak mau menulis ,apalagi mengerjakan tugas tidak selesai,jarang sekolah.

Dokpri Si Meong Theo penasaran 
Dokpri Si Meong Theo penasaran 

Dipanggil orang tuanya tidak pernah datang. Muridku itu murid kelas 4, kalau dilihat kemampuan anak tersebut mampu dalam pelajaran. 

Dokpri Dapat kado dari kelas 2 sebuah cincin . Selama 35 tahun mengajar baru saat ini.
Dokpri Dapat kado dari kelas 2 sebuah cincin . Selama 35 tahun mengajar baru saat ini.

Nilai di daftar nilai banyak yang bolong-bolong. Begitu tahun depan dinaikkan ke kelas 5 . Waktu orang tuanya datang ke sekolah . Beliau bercerita ibunya kerja dan anaknya dititipkan sama neneknya.

Kataku coba dari dulu waktu dipanggil ke sekolah. Mungkin anak ibu tidak sampai tidak naik kelas. Sebagai pelajaran supaya lebih rajin sekolah dan jadi anak yang sholeh . 

Setelah anak tersebut tidak naik kelas. Berubah 360 derajat. Asalnya jarang masuk sekolah lebih rajin. Di kelas suka berkelahi jadi pendiam. Alhamdulillah prestasinya meningkat .Mungkin berpikir juga kalau sudah tidak naik kelas pasti malu. 

Jadi seorang guru dilema ...karena setiap pembagian rapot SMT 1 atau semester 2 . Suka dilema bingung memberi nilai kepada murid yang kurang. Karena yang pintar sudah jelas dia mampu . Kalau yang kurang ,berarti guru tidak berhasil dalam KBM 

Penulis menulis seperti ini bukan pamer. Hanya untuk kenang-kenangan. Siapa tahu ada muridku penasaran cerita jaman dulu. Waktu dia masih sekolah di SD . 

Semoga tulisanku mengispirasi Murid-muridku . Agar lebih rajin belajar dan mengikuti nasihat guru. Demi kebaikannya selama jadi murid. Serta bisa menggapai cita-cita sepanjang hayat. 

Semoga bermanfaat untuk pengunjung blog Kompasiana yang semakin keren...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun