Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muridku Sayang Sudah Dipanggil oleh Allah

12 Februari 2018   07:23 Diperbarui: 12 Februari 2018   07:47 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kita sebagai orang tua selalu memperhatikan pola makan anak-anaknya??? Mungkin perasaan kita sudah memperhatikan dengam benar.Padahal anak-anak kita suka jajan di luar, apakah jajanannya bersih/tidak kita tidak tahu. Tergantung anak-anak kita membeli jajanan tersebut 

Pada hari kamis malam sekitar pukul 21.00 muridku yang bernama Revan dipanggil Sansan sudah meninggal dunia.Dari keterangan orang tuanya Revan sebelum adzan magrib ingin membaca surat Yassin .Setelah itu ingin makan setelah makan Revan pingsan. Hanya sebentar pingsannya lalu ibunya memberikan obat  kepadanya,lalu Revan tertidur lagi. Beberapa jam kemudian Revan kejang-kejang baru di bawa ke rumah sakit. 

Sungguh aneh dan menegangkan ternyata waktu diperjalanan Revan sudah meninggal dunia. Karena penyakit Revan belum  Diketahui maka dilakukan cek lab. Ternyata sudah di cek di lab ternyata di dalam orgam tubuhnya tidak air putih/oksigen sama sekali. Jadi di dalam tubuhnya seperti air kotor. Penyakit hasil lab adalah diabetes, kolestrol dan ginjalnya sudah rusak. 

Lalu saya bertanya lagi kepada orang tuanya bisa seperti itu, bu.. Ya, mungkin kurang terkontrol karena ibunya punya toko kelentong anaknya kurang perhatian. Jadi yang makan dan di minum tidak diperhatikan yang penting anaknya senang. Kebiasaan habis makan langsung minumnya minuman yang berasa manis, bukan air putih, bisa saja banyak minum dan makan pemanis buatan terlalu banyak. 

Bisa diketahui anaknya sakit sangat parah dari luka di kaki tidak sembuh-sembuh. Lalu dicek lab. Revan adalah seorang anak yang manis, baik, budi bahasanya sangat baik, IQ juga bagus. Hanya sayang setiap datang ke sekolah kerjanya inginnya  bertengkar, berkelahi dan tidur. Jadi tugas-tugas dari gurunya tidak dikerjakan jadi setiap hari tidak selesai menulis/mengerjakan tugas-tugasnya. Padahal IQ nya bagus tidak ada masalah baik tulisannya sangat bagus, membaca dan berhitung sudah bagus kalau semuanya dikerjakan dengan serius.

Saya sendiri sebagai wali kelas dari kelas 1 dan 2 sangat kehilangan karena namanya anak suka seperti itu kelakuannya. Asal kita sebagai pendidik harus membimbingnya ke arah yang lebih baik. Namanya umur kita tidak tahu hanya Allah yang maha tahu. Kalau kita tidak ingat dengan qodho dan qodar mau manusia mungkin banyak yang putus asa. Semoga orang tua, saudara dan keluarganya diberikan keikhlasan, kesabaran dan tawekal. Amin Yarobalalamin

Semoga tulisanku ini ada guna dan manfaatnya. Jagalah anak-anak kita dengan memperhatikan segala kebutuhannya. Jagalah pola makan yang baik jangan sampai anak-anak kita makan makanan yang kurang sehat. Berilah perhatian dan kasih sayang yang penuh terhadap anak-anak kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun