Ketika siswa mendapatkan kesan yang mendalam di akhir proses pembelajaran akan berdampak pada psikologis siswa.Siswa akan merasa siap untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa agar siap untuk mengikuti proses pembelajaran kapan dan dimana.Saya sebagai wali kelas 1 SD merasa ada beberapa orang tua yang di rumah tidak memperhatikan kondisi anak-anaknya. Ada juga orang tua dari pagi sampai malam tidak pernah bertemu dengan orang tua. Karena orang tua pulang kerja, anak-anaknya sudah pada tidur.
Orang tua yang super sibuk kurang memperhatikan kondisi psikologis anak-anaknya. Disangka orang tua sudah memberikan yang diinginkan oleh anak-anaknya sudah cukup. Anak-anaknya di rumah dititipkan kepada asisten rumah tangga ( pembantu ). Saya mempunyai seorang murid di dalam kelas setiap hari kerjanya menyerut pensil, memupus tulisannya, mengganggu temannya yang sedang menulis.Saya perhatikan tulisannya sudah bagus, membaca baru mengeja.
Saya bertanya kepada muiridku itu:"Nak, Mengapa menulisnya tidak selesai dan sering dihapus jadi tulisanmu di dalam buku tidak ada. Lalu muridku menjawab:"Bu guru, saya sering memupus tulisannya harus bagus kata ayah, kalau tulisannya jelek nanti akan dipukul. Astagfirullah ....dalam hatiku, ko...ada orang tua seperti itu. Muridku berkata lagi:"Bu guru ayahku suka memarahi mamahku karena tidak bisa mengajari aku untuk menulis.Â
Dari tulisanku di atas mudah-mudahan bisa merubah pola pikir orang tua yang negatif.Karena anak-anak adalah titipan dari Allah Subhanwataala yang harus diberi kasih sayang,dihargai,dihormati.Nanti juga anak-anak tersebut akan membalasnya dengan baik.Perbeda dengan orang tua yang mendidik kurang baik (masa bodoh ) hasilnya juga tidak baik.Setelah besar anak-anak tersebut akan balas dendam karena perlakuan masa kecilnya. Orang tua yang berpisah ( bercerai ), tinggal diasuh oleh kakek-nenek,paman-bibi,uwa  ini juga jadi penyebab dari anak-anak jadi berkepribadian /karakter yang kurang baik.  Semoga tulisanku ada guna dan manfaatnya bagi orang tua,guru dan anak-anak. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H