Mohon tunggu...
Slamet Riyadhi
Slamet Riyadhi Mohon Tunggu... -

mendambakan Indonesia yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa sesungguhnya Marzuki Alie?

6 April 2014   04:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruangan pun gelap karena manajemen menolak menghidupkan lampu dengan alasan tidak ada ijin. Sungguh miris hati ini seorang ketua DPR, lambang negara Republik Indonesia diperlakukan seperti ini oleh seorang pengusaha yang notabene digaji oleh warga penghuni rusun. Namun raut wajah Beliau tetap santai, seulas senyum simpul tetap menghiasi bibirnya. Sama sekali tidak ada tanda-tanda gelisah atau tidak nyaman dengan suasana yang panas dan gelap.

Dengan acara dialog terbuka, saya berhasil meminta agar lampu dihidupkan. Akhirnya manajemen menyetujui. Dialog berlangsung sangat interaktif, Sosok Marzuki Alie yang piawai mengendalikan kata-kata berhasil menyindir dan menasehati secara tersirat agar developer segera duduk bersama dengan warga untuk menyelesaikan masalah. Beberapa kali warga bertepuk tangan dan bersorak dengan antusias mendengar sindiran Marzuki Alie yang halus namun tajam.

Walaupun tanpa sorotan media televisi (karena 4 media televisi yang sudah setuju untuk datang tiba-tiba kompak tidak muncul ke acara kami tentu menjadi tanda tanya) Marzuki Alie tetap menjalankan fungsinya sebagai pembela rakyat. Tanpa pamrih, tanpa berharap dimuat di televisi ataupun koran, dan jauh dari pencitraan media. Kata demi kata mengalir deras dari mulutnya. Tak ada kejanggalan, malas atau buru-buru. Semua mengalir sempurna bagi saya. Acara dialog terbuka berlangsung 1 jam 15 menit.

Ada yang menarik ketika acara hampir selesai terjadi dialog singkat antara Marzuki Alie dengan staf kepercayaannya di depan mata saya..

MA : “Bagaimana kondisi di ITC Mangga Dua?”

staf Beliau  menjawab “sudah turun Kapolres untuk membereskan”

MA : “Masak warga kalah sama preman? ayo kita balik ke ITC saya mau mendukung warga”

Staf : “Sudah jam 6 sore Pak, Mangga Dua sudah tutup”

Dari percakapan ini saja hati saya tersentuh. Hari begini mau mencari pejabat yang ingin kembali lagi ke ITC setelah jelas-jelas keselamatannya diancam di siang harinya dan masih berniat kembali ke tempat yang sama malam harinya, sungguh luar biasa! Padahal beberapa jam yang lalu sudah keluar berita di portal-portal media “WARGA ITC MANGGA DUA MENOLAK MARZUKI ALIE”.

Di beberapa berita lain lebih seram dengan menulis headline “RIBUAN WARGA BERDEMO MENOLAK MARZUKI ALIE” Sungguh “pemutarbalikan fakta karena dari video rekaman yang saya saksikan sendiri begitu banyak preman diturunkan dan pengurus developer yang mengaku-ngaku warga ITC Mangga Dua. Sungguh dahsyat efek media yang bisa dibayar untuk menjatuhkan seseorang.

Siapakah Marzuki Alie? Bagi saya dan ribuan warga rumah susun yang sudah berulang kali mengadu ke Gubernur DKI Jakarta, Beliau adalah pemberi harapan. Di saat pejabat yang menggadang-gadangkan JAKARTA BARU sibuk blusukan dan mengumbar janji, ternyata ada satu sosok yang tidak kalah sederhana dengan Jokowi tapi plus action nyata yang berlipat-lipat. Pemimpin yang tidak ribet….kalau bilang datang ya datang bilang tidak ya tidak. Blusukan atau kerja tidak harus demi liputan media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun