Mohon tunggu...
sri wulandari
sri wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru sd

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adam dan Hawa Itu Filosofi

15 Oktober 2022   15:51 Diperbarui: 15 Oktober 2022   15:59 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokpri/ sri wulandari

             

Para adam dicipta untuk mengasihi

Mengayomi, menjaga hati dan dirinya dari luka dan sakit

Menjaga sebagai pengganti ayah laki laki

Saat kau memilih meminangnya

Bebanmu berat sebagai pemimpin buat keluargamu bersama hawa dan si buah hatimu

Tahukah kau fungsimu ditemani istrimu

Untuk saling mengasihi dan menyayangi

Tanpa ada perbedaan  kau wanita aku laki laki

Jika ukuranmu demikian saja,apa artinya kau khalifah di rumah kecilmu

Bemodalkan peci namun sering menyakiti 

Tak ada guna pecimu diatas kepala

adam hawapun selalu dijaga dengan kebahagiaan

Dijaga dengan kasih sayang dan ketulusan

Lantas para generasi adam apakah ada yang demikian,mudah mudahan

Walau masih ada para adam yang hanya cinta diluar jiwanya hawa

Namun yakinlah cintanya adam hadir dalam jiwa hawa bukan hanya melihat fisiknya saja

Fisik bagian ilusi nafsu duniawi

Mulus , putih berlenggak lenggok kesana kesini pilihan dan idaman para lelaki

Membuka aurat pamerkan isi diri berasa cantik sendiri

Adampun  lemah dibuatnya nafsu sesaat menyesatkan jiwa menghancurkan mahligai rumah tangga

Perpisahan yang menjadi kebencian tuhan kepada mahluknya

berjanji menjaga namun gampang mengakhirinua ijab qabul tidak berbicara  atau melafatkan sakral namun ucapan yang tak berarti

Adam lemah tak memiliki ilmu agama dalam diri

Hati hati hawa  mencari adam sebagai pasanganmu nanti

Adam sekarang bukan seperti adam dulu lagi.

Pilihlah dari sekian adam, mendapatkan adam yang dinanti menikahlah dengan agamannya, bulan ketampanannya.

Menikahlah karena pribadinya bukan karena hartanya

Adam yang tidak memiliki cinta suci akan terus menari dalam kesempatan yang diberi, 

Bahkan lupa bahkan sesat diri

Menorehkan luka batin sang hawa dalam diri

Pengobatnya hanyalah waktu yangg berkata

Banyak pilihan yang ditempuh

Semoga adammu bisa menjaga sumpah janji sehidup semati , bersama surga menanti

Bahagia selamanya wahai kekasih hati

Bersama ridho ilahi

SRI W, 15 Oktober 1985

#tantangan menulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun