Senin, 22 agustus 2022 masih bertema yang sama karena ditempat kami masih melakukan serangkaian kegiatan gerak jalan yang akan dilaksanakan 26 agustus 2022, latihan sore ini sangat meriah semua sekolah mengikuti pelatihan dengan memakai yel andalan mereka.Â
Mulai dari sekolah tingkat SD, SMP sampai SMA Digerakkan, sore inipun masih terasa ramai dan alhamdulillah penulis selesai melatih melanjutkan kegiatan menulis, dan serangkaian kegiatan yang hari ini membahas tentang pohon lontar dan kegunaannya, mengapa tema ini diangkat penulis karena beragam manfaat yang dirasakan terhadap pohon satu ini. Salah satunya  daun lontar bagian luar yang tidak berfungsi dimanfaatkan untuk kegiatan karnaval  adat budaya suku dayak yang akan dilaksanakan  tanggal 29 desember 2022. Semoga kegiatan karnaval dan gerak jalan  berjalan lancar  tanpa kendala.
                 Â
Barang bekas yang memiliki nilai jika didesain secara cantik. Begitu banyak manfaat yang didapatkan pada pohon lontar ini. Cara cerdas akan menghasilkan karya Indah.
Pohon Lontar yang dalam istilah Ilmiahnya disebut Borassus Flabellifer,  masuk kedalam  keluarga Lepidocarrynae , juga tumbuh di daerah panas seperti di Benua Asia, Afrika, India, Ceylon dan lain-lain. Menurut K.Heyne, pohon lontar di indonesia masuk jenis kultur-palm tumbuh di daerah –daerah yang mempunyai musim panas terik dan yang pasti diatangkan dari india.
Tanaman lontar (Siwalan) termasuk jenis palm dan biasanya tumbuh di daerah-daerah yang beriklim tropis  atau subtropis. Di indonesia, tanaman lontar tumbuh diseluruh pelosok tanah air. Hal ini dibuktikan dari pemberian nama-nama lokal daerah setempat. DiBanjar dinamakan siwalan, diDayak dinamakan pohon tuak, dijawa dinamakan pohon tal, dibali dinamakan rontal, di Sulawesi Selatan  dinamakan lontara, orang bugis menyebutnya ta dan orang Makassar menyebutnya tala.
 Tanaman Lontar bagi kehidupan manusia juga sangat bermanfaat. Terutama untuk memenuhi  kebutuhan  hidup sehari-hari, kita tahu kebiasan –kebiasaan masyarakat dalam  mengolah alam, termasuk  tanaman lontar dilakukan secara tradisional.
Beberapa bagian yang terdapat  pada tanaman lontar yang dimanfaatkan oleh manusia yaitu sebagai berikut:
1. Pohon lontar dimanfaatkan untuk bermacam-macam perkakas dalam rumah, tongkat, pegaga payung, alat pertanian  dan lain-lain
2. Pelepahnya dapat dijadikan pengikat dan bahan baku anyaman. Sedangkan Serat pelepahnya dapat dianyam menjadi topi  yang biasanya tekah dijadikan produk  komoditi binaan, dan jika ditempatku penganyaman dalam  teknik tradisional sehingga menjadi karya yang indah setelah topi-topi ini,  berhasil di produksi barulah siap untuk di pasarkan di sekitan pulau dewata Bali.  Serat pelepahnya juga bisa digunakan sebagai kayu bakar.
3.Tuak  atau niranya dapat diminum dan dipergunakan sebagai obat yang mujarab. Menurut Rhumphius, minuman air tuak lontar di waktu pagi dapat menyembukan penyakit TBC dan disentri, dapat jug  diolah menjadi gul merah.
4. Daun lontar dapat dianyam menjadi bermacam-macam peralatan rumag tangga, bakul, tikar dan sebagainya. Bahkan di beberapa daerah, daun lontar kerak dan dijadikan bahan pakaian. Dahuku , daun lonta digunakan sebagai krtas untuk menulis, dari sinilah awalnya naskah kuno di daerah-daerah sulawesi selatan dibuat lontar  karena pada waktu it penulisan dilakukan diatas daun lontar.
5. Akar tanaman lontar dapat digunakan sebagai  bahan racun.
6.Buahnya dapat dimakan baik yang muda maupun buh yang sudah kering. Kulit buah yang sudah kering dapat dijadikan kayu bakar.
7.Air kulit buah yang sudah tua, oleh sebagian masyarakat pedesaan dipakai sebagai campuran kue untuk zat pewarna.
(Hamzah , DM.1958. Beberapa Perlambangan Penduduk Sulawesi Selatan. Majalah Kebudayaan Sulawesi No 1 September 1958, THn.1.)
Begitu banyak manfaat terhadap tanaman ini, semuanya memiliki nilai luar biasa. Direktorat Jenderal Perkebunan menyatakan walau tanaman lontar ini belum menjadi komoditi unggulan Nasional, namun telah menjadi salah satu komoditi binaan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor:3599/Kpts/PD.310/10/2009.
             Â
Jika lontar sudah dililit menggunakan tangan, itu tradisi zaman waktu aku kecil, dan sampai sekarang proses pelilitan tetap menggunakan cara tradisional.
Semoga kedepannya pohon lontar ini akan menjadi komoditi unggulan, sehingga bisa dimanfaatkan dan menjadi ladang usaha bagi rakyat indonesia.
Sumber :
Hamzah , DM.1958. Beberapa Perlambangan Penduduk Sulawesi Selatan. Majalah Kebudayaan Sulawesi No 1 September 1958, THn.1
 PenulisÂ
Sri wulandari
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H