Mohon tunggu...
Rosa Sri Widiyati
Rosa Sri Widiyati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Stay unique, be different, and don't change your ways.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolb: Manakah Gaya Belajarmu?

10 Desember 2021   00:22 Diperbarui: 10 Desember 2021   06:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dunn dan Dunn (dalam Sugiarto, 2007) mengatakan bahwa gaya belajar adalah sekumpulan karakteristik seseorang yang membuat suatu pembelajaran menjadi lebih efektif untuk sekelompok orang dan tidak efektif untuk sekelompok lainnya. Karakteristik ini bersifat personal dan berhubungan dengan bagaimana seseorang belajar, dan cara apa yang paling disukainya.

David Kolb, seorang ahli teori Pendidikan berkebangsaan Amerika, terkenal dengan penelitian mengenai gaya belajar dan belajar pengalaman. Kolb menjelaskan bahwa ketika seseorang belajar, ia akan memilih suatu gaya belajar yang digunakan selama pembelajaran secara alami. Gaya belajar ini menekankan proses pengolahan informasi. Seseorang mengembangkan pengalaman baru melalui observasi atau merefleksi, hingga tercipta konsep yang baru untuk memecahkan masalah.

David Kolb menjelaskan bahwa proses belajar seseorang dipengaruhi oleh empat kecenderungan, yaitu concrete experience (feeling), reflective observation (watching), abstract conceptualization (thinking), dan active experimentation (doing). Keempat kecenderungan belajar tersebut bila dikombinasikan akan membentuk 4 macam gaya, yaitu: Gaya Diverger, Gaya Assimilator, Gaya Converger, dan Gaya Accommodator. 

Gaya belajar Diverger merupakan satu gaya belajar yang merupakan kombinasi antara perasaan (feeling) dengan pengamatan (watching). Seseorang dengan gaya belajar ini sangat baik dalam melihat situasi kongkret dari berbagai sudut pandang dan kemudian menghubungkannya menjadi satu dalam satu kesatuan yang utuh. 

Tak heran jika seseorang dengan gaya belajar diverger cenderung mengamati daripada bertindak. Tugas belajar yang menuntut ide-ide baru sangat disukai oleh orang dengan gaya belajar ini. 

Bahasa, kesusastraan, budaya, sejarah, dan ilmu sosial lainnya yang mengharuskan mengumpulkan berbagai informasi merupakan hal yang sangat menarik bagi mereka.  Bagi siswa yang menggunakan gaya belajar diverger, seorang guru berfungsi sebagai motivator bagi mereka.

Gaya belajar yang merupakan kombinasi antara berpikir (thinking) dengan mengamati (watching) disebut dengan gaya belajar Assimilator. Orang-orang dengan gaya belajar ini tertarik pada konsep-konsep yang abstrak dan hal-hal teoritis. Bidang keilmuan seperti IPA dan matematika menjadi bidang studi yang disukai mereka.  

Mereka cenderung lebih mudah untuk memahami berbagai informasi dan merangkumnya menjadi satu format informasi yang jelas, logis dan singkat. Siswa dengan gaya belajar Assimilator biasanya lebih banyak bertanya berkaitan dengan apa atau apakah (what). Untuk menghadapi siswa-siswa yang bergaya belajar assimilator ini, guru hendaknya berperan sebagai seorang yang ahli (expert).

Gaya belajar Converger merupakan gaya belajar yang merupakan kombinasi antara berpikir (thinking) dengan berbuat (doing). Orang-orang dengan gaya belajar Converger mampu mengambil keputusan dan memecahkan masalah dengan baik. 

Mereka mampu menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori. Tak heranlah jika tugas-tugas aplikatif dan teknis sangat disukai oleh mereka. Mereka senang dengan hal-hal yang memiliki jawaban yang pasti, seperti ilmu alam dan teknik. Masalah sosial atau hubungan pribadi cenderung dijauhi oleh mereka. 

Siswa dengan gaya belajar konverger biasanya lebih banyak bertanya berkaitan dengan bagaimana (how). Guru dianggap menjadi seorang pembimbing (coach) yang bisa memberikan umpan balik yang tepat bagi orang-orang dengan gaya belajar Converger.

Gaya belajar yang terakhir adalah gaya belajar Accommodator. Gaya belajar ini merupakan kombinasi antara perasaan (feeling) dengan tindakan (doing). Orang-orang dengan gaya belajar ini belajar dari hasil pengalaman nyata yang dihadapinya. Mereka selalu mengaplikasikan materi pelajaran untuk memecahkan masalah. Rencana-rencana baru yang melibatkan pengalaman baru yang menantang selalu disusun oleh mereka. 

Dorongan hati atau intuisi memberi peran yang besar dalam mengambil tindakan. Mereka cenderung mengabaikan analisa logis, kurang sabar dan selalu ingin cepat bertindak.

Bidang bisnis dan teknik menjadi dua bidang yang menarik bagi orang-orang dengan gaya belajar Accommodator. Siswa dengan gaya belajar Accommodator biasanya lebih banyak bertanya berkaitan dengan bagaimana jika (what if). Metode Problem-Based Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran yang sangat cocok untuk mereka. Guru berperan untuk memaksimalkan kesempatan siswa untuk mempelajari sesuatu sesuai dengan keinginanannya.  

Dari keempat gaya belajar tersebut berbeda satu sama lain dan tidak ada satu gaya yang bisa dikatakan sebagai gaya belajar terbaik. Setiap orang memilih dan menggunakan gaya belajar yang berbeda-beda. Pengenalan gaya belajar ini sangat penting karena dengan gaya belajar yang tepat, siswa dapat mengembangkan potensi dirinya lebih maksimal. Siswa tidak merasa terbebani ketika harus belajar.

Bagi guru, mengenal gaya belajar siswanya bisa membantu guru tersebut untuk memilih dan menerapkan gaya mengajar yang tepat bagi siswa-siswanya. Dengan menerapkan metode pengajaran yang tepat, diharapkan hasil yang dicapai oleh para murid menjadi lebih optimal. Gaya belajar manakah yang cocok denganmu?

"The concept of learning style describes individual differences in learning based on the learner's preference for employing different phases of the learning cycle. Because of our hereditary equipment, our particular life experiences, and the demands of our present environment, we develop a preferred way of choosing among the four learning modes." - David Allen Kolb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun