Gaya belajar yang terakhir adalah gaya belajar Accommodator. Gaya belajar ini merupakan kombinasi antara perasaan (feeling) dengan tindakan (doing). Orang-orang dengan gaya belajar ini belajar dari hasil pengalaman nyata yang dihadapinya. Mereka selalu mengaplikasikan materi pelajaran untuk memecahkan masalah. Rencana-rencana baru yang melibatkan pengalaman baru yang menantang selalu disusun oleh mereka.Â
Dorongan hati atau intuisi memberi peran yang besar dalam mengambil tindakan. Mereka cenderung mengabaikan analisa logis, kurang sabar dan selalu ingin cepat bertindak.
Bidang bisnis dan teknik menjadi dua bidang yang menarik bagi orang-orang dengan gaya belajar Accommodator. Siswa dengan gaya belajar Accommodator biasanya lebih banyak bertanya berkaitan dengan bagaimana jika (what if). Metode Problem-Based Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran yang sangat cocok untuk mereka. Guru berperan untuk memaksimalkan kesempatan siswa untuk mempelajari sesuatu sesuai dengan keinginanannya. Â
Dari keempat gaya belajar tersebut berbeda satu sama lain dan tidak ada satu gaya yang bisa dikatakan sebagai gaya belajar terbaik. Setiap orang memilih dan menggunakan gaya belajar yang berbeda-beda. Pengenalan gaya belajar ini sangat penting karena dengan gaya belajar yang tepat, siswa dapat mengembangkan potensi dirinya lebih maksimal. Siswa tidak merasa terbebani ketika harus belajar.
Bagi guru, mengenal gaya belajar siswanya bisa membantu guru tersebut untuk memilih dan menerapkan gaya mengajar yang tepat bagi siswa-siswanya. Dengan menerapkan metode pengajaran yang tepat, diharapkan hasil yang dicapai oleh para murid menjadi lebih optimal. Gaya belajar manakah yang cocok denganmu?
"The concept of learning style describes individual differences in learning based on the learner's preference for employing different phases of the learning cycle. Because of our hereditary equipment, our particular life experiences, and the demands of our present environment, we develop a preferred way of choosing among the four learning modes." - David Allen Kolb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H