Mohon tunggu...
Sri Widari
Sri Widari Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa

Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara, peserta KKN DR 2020 (Kelompok 65)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Globalisasi bagi Kebudayaan Lokal

14 Agustus 2020   09:07 Diperbarui: 7 Juni 2021   11:43 11744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak Globalisasi bagi Kebudayaan Lokal. | Kompas

Globalisasi adalah suatu integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia. Globalisasi berasal dari kata globalization. Global artinya dunia, sedangkan lization artinya proses. Globalisasi merupakan suatu fase perubahan yang dialami oleh masyarakat di berbagai penjuru dunia. Ciri khas dari era globalisasi yaitu semakin kaburnya batas-batas geografis antar negara. Pertukaran informasi serta arus barang maupun jasa tidak lagi hanya dilakukan dalam cakupan negara (lokal,nasional) namun juga merambah lintas negara (global, internasional). (studiobelajar.com 10/08/2020)

Dalam globalisasi terkandung suatu pengertian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka. Dengan terbukanya satu negara dengan negara lain, yang terjadi adalah masuknya bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. (jurnal ilmiah CIVIS 10/08/2020)

Fenomena ini melibatkan integrasi ekonomi, budaya, kebijakan pemerintah, geknologi, ilmu pengetahuan dan gerakan politik di seluruh dunia. Ini merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan aktivitas ekonomi dan budaya. (kompas.com 10/08/2020)

Baca juga: Ekspos Kebudayaan Lokal Jombang melalui Festival Watu Gilang

Globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan, misalnya: hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royonh, kehilangan kepercayaan diri, dan juga gaya hidup yang tidak sesuai dengan adat kita seperti kebudayaan barat yang menyebar dan mulai banyak di tiru oleh kalangan remaja.

Kebudayaan-kebudayaan barat masuk dengan mudah nya ke Negara kita itu disebabkan oleh adanya faktor, dan salah satu faktornya adalah di karenakan adanya krisi globalisasi yang telah mempengaruhi masyarakat-masyarakat di Negara kita. Pengaruh dari kebudayaan barat ini penyebarannya sangat cepat dan meluas dikarenakan adanya kemajuan teknologi.

Tentu saja ini akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar bagi sistem sosial dan budaya lokal yang ada di Negara kita. Pengaruh budaya barat yang berjalan dengan cepat ini akan menimbulkan terjadi nya goncangan sosial atau culture shock yaitu suatu keadaan yang dimana masyarakat nya tidak mampu atau tidak siap menahan berbagai pengaruh budaya-budaya luar yang masuk ke Negara kita.

Sehingga terjadilah ketidak seimbangan di dalam sebuah kehidupan masyarakat yang bersangkutan tersebut, selain adanya krisis globalisasi yang terjadi akibat masuknya budaya barat ke Negara kita hal tersebut juga menimbulkan terjadinya multi efek  yaitu perkembangan teknologi dan masuknya budaya luar ke Negara kita tanpa kita sadari dengan seiring berjalannya waktu secara perlahan mulai menghancurkan kebudayaan lokal yang ada di Negara kita.

Baca juga: Pesta Rakyat Gawai Dayak, Kebudayaan Lokal yang Universal

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu ada pengaruh positif dan ada pula pengaruh negatifnya. Adapun dampak dari globalisasi bagi kebudayaan Indonesia yaitu:

Dampak positif globalisasi bagi kebudayaan di Indonesia

  • Mempermudah proses pembuatan alat musik tradisional. Biasanya masyarakat Indonesia membuat alat musik tradisional secara manual dan memerlukan waktu yang lama. Tetapi sekarang masyarakat Indonesia tidak perlu membuat alat musik secara manual lagi, karena dengan adanya globalisasi kebudayaan masyarakat Indonesia dengan mudah membuat alat-alat musik tradisional dengan bantuan mesin-mesin canggih yang membantu porses pengerjaannya dan tentu saja menghemat tenaga dan waktu.
  • Budaya Indonesia lebih dikenal di manca negara dengan perkembangan teknologi seperti media elektronik dan internet.
  • Adanya pertukaran pelajar, sehingga kebudayaan Indonesia dapat dikenal dan dipelajari oleh pelajar luar negeri.

Dampak negatif globalisasi bagi kebudayaan di Indonesia

  • Gaya hidup yang kebarat-baratan. Tidak semua budaya barat baik dan cocook diterapkan di Indonesia. Misalnya saja sekarang anak-anak sudah tidak lagi hormat dengan orang tuanya, pergaulan bebas, remaja perempuan yang sudah kehilangan mahkota paling berharga miliknya, hingga para remaja yang sudah berani menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika).
  • Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional kita. Bahkan mereka dengan bangganya bergaya ala kebarat-baratan.
  • Para remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak sopan. Remaja perempuan menggunakan pkaian yang mini seolah itu adalah trend dan terlihat lebih modern.
  • Lebih tertarik mempelajari kebudayaan luar negeri dibanding kebudayaan dalam negeri.
  • Budaya-budaya tradisional tergeser oleh budaya dari negara lain.
  • Lunturnya nilai-nilai budaya lokal.
  • Mudah terpengaruh oleh hal-hal yang berhubungan dengan budaya barat.
  • Terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.

Baca juga: Kecerdikan Masyarakat Semarang dalam Memajukan Kebudayaan Lokal

Dilihat dari sikap dari para remaja yang tingkah lakunya kurang sopan dan juga sudah mulai kehilangan moral. Mereka tidak ada rasa perduli lagi terhadap lingkungan sosial karena pengaruh globalisasi yang menganur kebebasan dan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati.

Disinilah pemerintah dituntut untuk bersikap aktif dan bukannya cuek melihat perkembangan remaja Indonesia. Menghimbau dan bila perlu melarang berbagai aspek yang bisa membawa pengaruh bagi remaja. Misalnya dengan KPI menyarankan agar televisi tidak lagi menayangkan hal-hal yang dapat membawa pengaruh buruk bagi remaja dan tidak mendidik.

Dan bukan berarti pihak pemerintah saja yang harus memperhatikannya, tetapi kita sebagai warga Negara Indonesia harus ikut andil dalam melestarikan kebudayaan kita. Kita tidak perlu menyalahkan suatu pihak. Hanya perlu memulainya dari diri sendiri, bagaimana cara kita dapat tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan kita. Begitu juga dengan orang-orang yang melihatnya, secara tidak langsung mereka akan tergerak untuk ikut andil ke dalam bagian dari Negara ini. Dengan cara mencintai kebudayaan lokal yang kita miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun