Mohon tunggu...
Sriwanti
Sriwanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa Itu Aktiva Tetap ?

7 November 2015   22:03 Diperbarui: 9 November 2015   21:25 3744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktiva atau biasa disebut asset merupakan harta yang menjadi sumber ekonomi perusahaan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (2002, hal 13, paragraf 49) menjelaskan : “Aktiva ialah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan”.

Aktiva itu sendiri dapat berupa aktiva berwujud dan tidak berwujud, dan aktiva lancar maupun aktiva tetap. Disini saya akan membahas lebih jauh mengenai aktiva tetap. Dimana aktiva tetap ini memiliki peranan penting dalam operasional perusahaan karena fungsinya yang dapat membantu proses menghasilkan produk baik  berupa peralatan mesin, kendaraan operasional, tanah, bangunan maupun aktiva tetap lainnya.

1. PENGERTIAN AKTIVA MENURUT BEBERAPA SUMBER

  1. Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomi lebih dari satu tahun dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dan bukan untuk dijual (Mulyadi, 2001:593).
  2. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 paragraf 5 menyebutkan bahwa : “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.(Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta, 2004, No 16  Paragraf 5)
  3. Zaki Baridwan (1992, hal 271) menjelaskan : “Aktiva tetap berwujud yang sifatnya relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama) yang digunakan dalam kegiatan perusahaan”.
  4. Menurut pendapat Sofyan Safri H menyatakan bahwa : “Aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan”. (Sofyan Safri H. Akuntansi Aktiva Tetap. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, Hal 20)

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memiliki wujud fisik dan nyata dimana aktiva tetap ini mempunyai masa manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi yang digunakan terus menerus untuk kegiatan operasional perusahaan dengan tujuan tidak untuk diperjualbelikan.

2. PENGELOMPOKKAN AKTIVA TETAP

Pengelompokkan aktiva tetap dilakukan oleh perusahaan untuk memudahkan menentukan metode penyusutan aktiva tetap dan dalam penyusunan laporan keuangan. Karena pada umumnya aktiva tetap yang dimiliki suatu perusahaan beragam jenis sesuai dengan bidang atau jenis usaha yang ditekuni oleh perusahaan tersebut. Sehingga pengelompokan aktiva tetap harus dilakukan oleh perusahaan mengingat nilainya yang relatif besar.

Adapun Aktiva tetap diklasifikasikan atas tiga jenis yaitu (Susanto,1995:220) :

  1. Aktiva tetap yang dicantumkan atas harga perolehannya tanpa adanya penyusutan (depreciation) atau deplesi (depleted). Misalnya tanah, dimana gedung atau kantor didirikan.
  2. Aktiva tetap yang disusutkan, misalnya gedung, gudang, mesin-mesin, peralatan pabrik atau kantor dan lain-lain.
  3. Aktiva tetap yang diplesi, misalnya tanah atau barang tambang lainnya. 

Menurut Sofyan Safri H aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam berbagai sudut antara lain :(Sofyan safri H, op.cit., Hal 22)

  1. Sudut substansi, aktiva tetap dapat dibagi :
  • Tangible assets atau aktiva berwujud seperti lahan, mesin, gedung, dan peralatan.
  • Intangible assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti goodwill, patent, copyright, hak cipta, franchise dan lain-lain.

     2.   Sudut disusutkan atau tidak :

  • Depreciated plant assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti Building (bangunan), equipment (peralatan), machinary (mesin), inventaris,  jalan dan lain-lain.
  • Undepreciated plant assets yaitu aktiva yang tidak dapat disusutkan, seperti land (tanah).

     3.   Berdasarkan Jenis Aktiva tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut :

  1. Lahan - Lahan adalah bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatan dari lahan itu sendiri.
  2. Bangunan gedung - Gedung adalah bangunan yang berdiri di atas bumi ini baik di atas lahan/air. Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung.
  3. Mesin - Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan.
  4. Kendaraan - Semua jenis kendaraan seperti alat pengangkut, truk, grader, traktor, forklift, mobil, kendaraan bermotor dan lain-lain.
  5. Perabot - Dalam jenis ini termasuk perabotan kantor, perabot laboratorium, perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan
  6. Inventaris - Peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris laboratorium, inventaris gudang dan lain-lain.
  7. Prasarana - Prasarana merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat klasifikasi khusus prasarana seperti: jalan, jembatan, roil, pagar dan lain-lain.

Pengelompokan aktiva tetap berwujud terbagi dalam tiga golongan (Badridwan,1997:271) :

  1. Aktiva tetap yang berumur atau masa penggunaannya tidak terbatas, aktiva seperti ini tidak dilakukan penyusutan atau harga perolehannya, karena manfaatnya tidak akan berkurang dalam menjalankan fungsinya selama jangka waktu yang tidak terbatas, seperti tanah untuk bangunan perusahaan.
  2. Aktiva yang umur atau masa penggunaannya terbatas dan dapat diganti dengan aktiva sejenis bila masa kegunaannya telah berakhir. Contoh aktiva ini antara lain bangunan, mesin, alatpabrik, kendaraan, dan lain-lain.
  3. Aktiva tetap yang umur atau masa penggunaannya terbatas dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah habis, misalnya sumber lain seperti pertambangan. Maka harga perolehan aktiva sumber alam harus dialokasikan kepada periode dimana sumber itu memberikan hasil.

 3. CARA – CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP

Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Berikut ini cara-cara perolehan aktiva tetap :

  1. Pembelian Tunai

Aktiva diperoleh dengan cara membayar secara tunai sesuai dengan harga yang ditentukan.

  • Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam jurnal sejumlah uang yang dikeluarkan.Jika ada potongan harga (discount) maka harus dikurangi dari nilai perolehan.
  • Jika beberapa aktiva dibeli sekaligus / gabungan (lump sum) maka harus dipisahkan nilai masing-masing aktiva sesuai dengan pedoman SAK sebagai berikut :

“ Harga perolehan dari masing-masing aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aktiva yang bersangkutan”

(2007:16.4)

     2. Pembelian angsuran

Pembelian angsuran merupakan perolehan aktiva tetap dengan cara diangsur atau secara kredit dengan rentang waktu pembayaran sesuai dengan nilai perolehan setelah dikurangi uang muka. Harga perolehan aktiva tetap dengan angsuran tidak boleh termasuk bunga.

     3. Perolehan Melalui Pertukaran

Banyak perusahaan yang memiliki aktiva tetap namun sudah ingin mendapatkan aktiva tetap yang sama dengan kualitas lebih baik akan melakukan pertukaran atau sering disebut tukar tambah. Dimana nilai buku aktiva lama diperhitungkan dengan harga pasar aktiva tetap yang terbaru lalu selisihnya bisa ditambah dengan membayar sejumlah uang. Dalam hal ini nilai buku aktiva lama akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukaran tersebut. Selain masalah diatas, masalah lainnya adalah pengakuan rugi atau laba yang timbul karena adanya pertukaran aktiva tetap tersebut. Perolehan melalui pertukaran terbagi dalam 2 jenis yaitu :

  • Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis

Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis, perbedaan antara nilai buku yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap.

  • Pertukaran aktiva tetap yang sejenis

Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang sejenis laba yang timbul akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yang bersangkutan). Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.

     4. Ditukar dengan Surat-surat Berharga

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar.

     5. Diperoleh dari Hadiah atau Donasi

Dalam SAK dijelaskan bahwa aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal yang berasal dari sumbangan.

    6. Aktiva yang Dibuat sendiri

Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat dan perabotan. Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa biaya perolehan suatu aktiva yang dibangun sendiri ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti suatu aktiva yang diperoleh. Perusahaan sering membangun sendiri aktiva yang dibutuhkannya. Beberapa alasan mengapa perusahaan membuat aktivanya sendiri adalah :

  1. menghemat biaya.
  2. memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai (idle capacity).
  3. keinginan untuk mendapatkan mutu yang lebih baik.

Sumber :

http://www.kajianpustaka.com/2012/11/aktiva-tetap.html

http://endastoner.blogspot.co.id/p/pengertian-aktiva-tetap-penggolongan.html

http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013/03/cara-cara-perolehan-aktiva-tetap.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun