Jadi, ketika kita merasakan lapar dan haus, jangan panik, apalagi tidur seharian untuk menghindari rasa tersebut, nikmatilah. Bayangkan sel-sel tubuh kita tengah tersenyum bahagia karena tidak ada asupan junk food, gorengan, boba, dan lain-lain yang membuat organ tubuh bekerja keras untuk memproses asupan tersebut.
Dengan berpuasa, kita memberi kesempatan pada organ pencernaan untuk beristirahat, meregenerasi sel-sel serta mengurangi beban kerja pencernaan.
Jika pada handphone yang mulai nge-hang dan lambat loading butuh pembersihan cache agar bekerja lebih optimal, maka autophagy ini ibarat tombol reset pada tubuh yang bertujuan untuk membersihkan dan meregenerasi sel-sel tubuh.
Secara harfiah, autophagi terbagi atas dua kata, 'auto' yang berarti 'diri' dan 'phagy' (fagi) yang berarti makan. Bila digabung akan memiliki arti memakan sendiri.
Sel yang mengalami mekanisme tersebut memang 'memakan' dirinya sendiri. Sebuah proses alamiah yang terjadi dalam tubuh yang berguna bagi peremajaan sel.
Selama proses berlangsung, sel-sel tubuh membuang molekul sampah dan bagian sel yang sudah rusak. Dalam mekanisme ini juga bisa terjadi penghancuran molekul dan bagian-bagian sel tersebut, lalu didaur ulang menjadi sel yang baru.
Melalui autophagy, sel mengalami peningkatkan untuk beradaptasi melawan racun dan pemicu kerusakan lain yang menumpuk di tubuh.
Mekanisme ini berfungsi untuk menyingkirkan molekul sisa dan bagian sel yang rusak sehingga kerja tubuh lebih efektif, dengan catatan, puasa dijalankan dengan wajar dan tidak mengurangi asupan makanan secara drastis.
Memberikan makanan yang cukup, sehat dan baik saat sahur dan berbuka akan membantu kelancaran mekanisme autophagy yang dapat mendatangkan manfaat bagi tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H