Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Spirit Doll, Sebuah Metafisika Sebelum Metaverse

6 Januari 2022   23:26 Diperbarui: 6 Januari 2022   23:53 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan seseorang mengadopsi spirit doll memang cukup beragam. Dari cuitan-cuitan yang beredar di medsos, ada yang beralasan biar ada teman, biar lebih semangat, biar bahagia, bahkan ada yang meyakininya untuk mendapatkan keberuntungan dan rezeki.

Saya jadi terheran-heran. Bukankah hal ini sudah masuk kategori musyrik?

Tolonglah wahai yang suka koleksi spirit doll, jadikan boneka layaknya sebagaimana fungsinya. Boneka is boneka, mereka hanya mainan.

Gak usahlah meyakini hal-hal yang diluar kewajaran, jangan sampai terjebak halusinasi yang berkepanjangan. Kita ini sudah di fase berhadapan dengan dunia metaverse, masa iya pemikirannya mundur lagi.

Kalau pengen mengadopsi, adopsilah makhluk hidup yang nyata, anak manusia. Masih banyak anak yatim piatu yang butuh uluran tangan. Mereka bisa dikasih makan, diajak berbicara, menghibur dan bisa memberi kebahagiaan. Karena membantu orang lain bisa menimbulkan kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun