Mendengar kata Aceh, ingatan kita biasanya tertuju pada bencana besar yang melanda Aceh pada 2004 silam, tepatnya 26 Desember 2004, artinya sudah 17 tahun peristiwa itu berlalu.
Kini, Aceh terus berbenah dengan berbagai infrastruktur yang semakin menarik wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
Beberapa objek wisata andalan mampu menjadi magnet bagi wisatawan untuk kembali berkunjung ke Serambi Mekkah ini.
Beberapa objek wisata memang telah ditata kembali, namun ada beberapa ikon yang sengaja dipertahankan bentuk aslinya.
Minggu lalu, tepatnya di minggu sore, penulis datang melihat kondisi terkini sebuah kapal yang dulu terseret tsunami hingga nyangkut di atas rumah warga.
Langit mendung ikut menemani perjalanan saya sore itu. Butuh waktu sekitar 10 menitan dari pusat kota Banda Aceh agar tiba di lokasi tujuan (Desa Lampulo) menggunakan kendaraan roda dua.
Kisah salah satu warga yang ikut tersapu gelombang tsunami
Setibanya di sana, saya disapa oleh seorang wanita paruh baya.
Diawali dengan senyuman, beliau bertanya "Dari mana dek?" "Saya asli Sulawesi bu, tapi saat ini sedang menetap di Aceh, Jawabku.
Wajarlah beliau bertanya, karena biasanya yang berkunjung ke tempat tesebut kebanyakan orang dari luar Aceh.